Setiap orang tentunya ingin bergaya dan tampil dengan
penampilan sebaik baiknya. Walaupun termasuk kebutuhan tersier namun rupanya
kini bisa jadi kebutuhan merawat diri bisa jadi menjadi kebutuhan sekunder.
Salah satu diantaranya adalah memotong rambut. Di kota kota
besar sekarang banyak terdapat salon salon kecantikan bagi pria dan wanita,
begitu juga barber shop atau pangkas rambut. Namun keberadaan tempat pangkas
rambut tradisional masih belum tergantikan. Biasanya tempat tempat yang mereka sewa berada di keramaian
seperti dekat pasar. Dengan menyewa ruangan tidak lebih 2x3 meter dengan dua
buah kursi potong biasanya mereka beroperasi. Dengan ciri khas poster berbagai
macam jenis model rambut yang dipasang di dinding begitu juga mirror atau kaca
besar yang dipasang didepan dan dibelakang kursi pelanggan.
Dengan peralatan yang sederhana seperti gunting rambut otomatis
dan manual, handuk kecil, dan silet cukur dengaan ketrampilan yang dimiliki
setiap pelanggan yang memendekkan rambutnya hanya butuh waktu kurang lebih 10
menit dapat terlayani. Di beberapa daerah seperti tempat saya Krian, Sidoarjo
ada keunikan tersendiri yang ditawarkan yakni bonus pijat di pundak dan kepala
selama kurang lebih 2 menit untuk membuat rileks otot otot.
Dengan tarif sekitar 8-10 ribu rupiah, saya yakin profesi tukang pangkas rambut tradisional ini cukup menjanjikan dengan penghasilan yang sebanding dengan UMR atau bahkan
lebih. Anggap saja tukang potong mendapat pelanggan sebanyak 15 orang per hari
maka penghasilannya adalah 120 ribu per hari. Berarti jika dibuat reratanya
dalam satu bulan dia mendapat 4.2 juta rupiah penghasilan kotor. Dikurangi
biaya sewa tempat dan listrik satu juta maka penghasilan tukang potong rambut pinggir jalan adalah
3.2 juta dalam sebulan.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih