Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

RUMAH HOBBIT DI WISATA BANYUMILI, WONOSALAM JOMBANG

Wisata Banyumili, Wonosalam Jombang
Minggu pagi kali ini saya, Upik Abu serta si bungsu berencana touring naik motor untuk mengunjungi salah satu obyek wisata di Wonosalam yakni Wisata Banyumili sekaligus berburu buah durian di perjalanan pulang. Berangkat dari bypass Krian Sidoarjo, rute ke Wonosalam kali ini saya mencoba lewat jalur baru sesuai arahan Google Map yakni dari masuk daerah Lengkong setelah pasar Brangkal, Mojokerto. [Sensasi Berburu Durian Murah di Wonosalam]

Setelah memasuki wilayah Wonosalam yang bertipikal perbukitan karena khawatir kesasar saya memutuskan untuk bertanya kepada penduduk sekitar lokasi wisata tersebut. Kebetulan saya melihat seorang bapak yang berada di depan teras rumah, saya berhenti sejenak untuk bertanya dan dengan ramah beliau menjawab pertanyaan saya. 

Dari tempat tersebut perjalanan sudah dekat sekitar 5 km saja, dia berkata lokasi Wisata Banyumili ada di sisi kiri jalan 2 km setelah wisata Hutan Pinus Wonosalam.Dia berkata lepas dari wilayah desanya akan ketemu lokasi hutan-hutan. Benar saja setelah lebih dari 2 kilometer perjalanan kita temui hutan disisi kanan dan kiri jalan dan setelahnya benar apa yang dikatakannya ada wisata Hutan Pinus di kanan jalan.

Akhirnya kita melanjutkan perjalanan dan beberapa menit kemudian disisi kiri jalan terdapat papan petunjuk bertuliskan Wisata Banyumili. Jalan setelah belokan menuju lokasi agak kurang bagus, dan yang perlu menjadi perhatian adalah tanjakan yang lumayan curam. Setelah menanjak kira-kira 200 meter tibalah kita di lokasi yang berada di sisi kiri jalan.
 
Tiket Wisata Banyumili

 

Tiba di depan pintu masuk sudah ada mbak mbak petugas yang menarik tiket, kita bertiga ditarik 17 ribu rupiah termasuk parkir motor. Halaman masuk lumayan luas untuk area parkir, namun area parkir masih masuk sekitar 20 meter ke depan. Saat itu hanya terlihat beberapa motor pengunjung dan belum ada pengunjung yang membawa mobil.

Nampak di dekat area parkir terdapat 4 buah toilet yang lumayan bersih dan terawat sedangkan musholla ada di dekat pintu masuk utama. Wisata Banyumili tidak terlalu luas areanya, nampak dari area parkir sebuah kolam yang tak terlalu luas dan terlihat ada sepeda perahu didalam kolam tersebut. 




Di lokasi ini secara garis besar ada 3 wahana saja yakni kolam sepeda air, sungai kecil, dan rumah Hobbit. Untuk masuk ke taman dan rumah Hobbit pengunjung dikenakan lagi tiket masuk sebesar 5 ribu rupiah per orang, namun anak dibawah 5 tahun tidak dikenakan biaya alias GRATIS.

Kita bertiga berkeliling masuk ke dalam area rumah Hobbit, saya hitung ada sekitar 7 sampai 8 rumah mungil yang terbuat dari batu bata dan dicat warna warni, namun tak nampak patung Hobbit disekitarnya, hanya cor coran berbentuk drum drum dan bangku bangku cor tempat pengunjung bisa memuaskan diri ber swafoto.

Setelah puas berfoto-foto di area taman Hobbit kita turun ke area kolam tempat sepeda air, si bungsu rupanya takut ketika saya tawarkan untuk naik. Di kolam berukuran kurang lebih 300 meter persegi itu ada air terjun kecil di sisi kanan dan di sisi kiri terdapat tulisan warna warna BANYUMILI sebagai background yang cukup menarik untuk foto-foto.




Turun lagi ke bawah terdapat sungai kecil yang saat itu alirannya lumayan deras, maklum saat ini musim penghujan, terdapat tanda larangan untuk mandi di sungai pada saat seperti ini karena bahaya banjir tiba-tiba atau aliran arus air yang deras. 

Saya lihat aliran sungai cukup deras dan air yang jernih dengan batu batu hitam. Sebenarnya saya pengen mengajak si kecil berendam di air sungai tersebut sayang Upik Abu keburu cerewetnya keluar takut si kecil tergelincir aliran arus air. 

Sebenarnya saat musim kemarau disaat aliran tidak terlalu deras sungai tersebut bisa jadi obyek foto yang cukup menarik bagi pengunjung.
Puas berkeliling kita bertiga akhirnya di salah satu gazebo yang disediakan pengelola, saya sempat melihat beberapa buah gazebo dan juga kursi taman lengkap dengan kanopi atau payung besar untuk pengunjung beristirahat.

Setelah beberapa menit tidur tiduran di gazebo tersebut, kita akhirnya memutuskan untuk pulang balik ke rumah sambil berburu durian yang akan kita banyak jumpai di sisa perjalanan.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda