Selama masa pandemi COVID 19 otomatis banyak pekerjaan terhenti, karena kebanyakan pekerjaan saya berada di luar kota. Untung saja saya sudah memiliki cukup banyak jaringan di beberapa kota khususnya pulau Jawa. Namun tidak begitu halnya dengan pekerjaan kantor saya yang tidak bisa saya wakilkan kepada orang lain.
Kebetulan ada satu proyek tambahan untuk restoran di Singapura dan pabrik tempat kita mengerjakan proyek itu ada di Semarang. Setelah mencoba mencari banyak informasi mengenai dokumen apa saja yang harus kita siapkan saat melakukan perjalanan dimasa karantina ini saya nekat memberanikan diri berangkat ke Semarang dengan mengendari mobil seorang diri.
Dari informasi tetangga dia mengatakan beberapa hari sebelumnya dia sempat pergi ke Ngawi dengan istrinya dan tidak ada halangan yang berarti termasuk pemberhentian di check point.
Dini hari itu sekitar jam 1 malam dengan berbekal surat undangan kerja dari pabrik, surat sehat dan surat domisili dari RT yang menyatakan bahwa saya tinggal di Sidoarjo walaupun KTP Surabaya. Keluar dari gerbang perumahan memasuki jalanan bypass Krian kelihatan sepi hanya beberapa truk besar melintas baik dari dan ke arah Surabaya.
Memasuki jalanan Balongbendo situasinya hampir sama, cenderung sepi dan hanya ketemu dengan truk truk besar dan sesekali pengendara sepeda motor.
Setelah melewati Tjiwi Kimia saya putuskan untuk belok ke kiri ke arah gate masuk jalan TOL Surabaya Mojokerto. Ada pos penjagaan atau Check Point di jalan arah belokan tol tersebut namun tak ada petugas yang keluar hanya kelihatan mobilnya saja.
Lanjut masuk ke jalan TOL saya pacu kendaraan saya normal di angka 90-100 km/jam, suasana jalan tol yang sepi bisa saja menjadi malapetaka jika kita lalai dan menaikkan kecepatan kendaraan. Suasana di jalan tol dini hari itu juga sangat sepi, jarang sekali saya mentake over atau di take over kendaraan lain. Hanya beberapa kali saya melewati truk engkel dan beberapa truk bermuatan besar.
Entah sudah berapa jam berkendara, sekitar pukul setengah 3 dini hari saya putuskan untuk belok kiri dan berhenti sesaat di Rest area di daerah Saradan. Di rest area nampak beberapa mobil pribadi sedang parkir kelihatan juga beberapa truk engkel di area itu.
Nampak di minimarket beberapa orang sedang menikmati hangatnya kopi panas, begitu juga ada satu warung kopi di area itu yang ramai pengunjungnya.
Saya keluar mobil untuk menyulut sebatang rokok dan menikmati sebotol kopi panas yang saya bawa dari rumah...... bersambung
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih