Awal penulis menjadi seorang QC inspector hanyalah satu kebetulan saja, karena tidak terbiasa duduk manis di kantor berkutat dengan PC dan telephone akhirnya bertahan selama 3 minggu bekerja sebaga purchasing staff. Singkat cerita setelah puluhan amplop lamaran kerja terkirim (maklum dulu e mail masih barang langka) akhirnya ada satu panggilan interview menanti. Penulis sampai lupa lowongan kerja apa yang di apply waktu itu.
Melalui proses yang tidak panjang dan belibet akhrnya penulis masuk ke tempat kerja baru yakni satu kantor perwakilan perusahaan mebel/Furniture terbesar di Amrik dengan posisi sebagai QC furniture. Satu minggu berjalan mulai banyak pengalaman baru yg didapat, satu hal yang paing tidak terlupakan yakni pembekalan oleh sang Senior yang hampir membuat putus asa dan berhenti di tengah jalan.
Pelajaran yang paling menyenangkan yakni belajar masalah warna pada produk furniture, "Warna laci nakas mu kemerahan", kicau senior, merah yang mana??? penulis bingung setengah mati n senior berlalu tanpa memberi arahan apapun. Ya, lambat laun belajar dari banyak pihak akhirnya penulis mulai memahami apa warna secara garis besar dalam dunia mebel, dan tentu saja solusi mengatasi perbedaan warna antara swatch dengan warna produksi.
Mendapat kesempatan belajar menjadikan penulis tidak mau berlama lama tercebur dalam kubangan yang tidak pasti, dan akhirnya menemukan lahan baru tempat bernaung. He he he
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih