Taman Mundu Surabaya |
Beberapa kali saya lewat di taman yang relatif baru
dibangun ini, letaknya tepat di seberang Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya. Taman dengan
ciri khas air mancurnya ini jikalau siang hari nampak sepi dari pengunjung,
mungkin saja dikarenakan panas karena kurang penghijauan dalam area taman.
Saat baru dibuka untuk umum saya pernah bermain bersama putri sulung saya beberapa tahun yang lalu, kondisinya nampak terawat dan nyaman untuk sekedar berjalan-jalan dan melepas kepenatan dari hiruk pikuk kota Pahlawan.
Saat baru dibuka untuk umum saya pernah bermain bersama putri sulung saya beberapa tahun yang lalu, kondisinya nampak terawat dan nyaman untuk sekedar berjalan-jalan dan melepas kepenatan dari hiruk pikuk kota Pahlawan.
Di sisi depan taman tak banyak tanaman yang ditanam, namun
keberadaan kolam beserta air mancurnya mengimbangi kesegaran dan kesejukan
taman tersebut. Kolam beserta air mancur sendiri berada tepat di sisi kiri dan
kanan taman, sedangkan di sisi tengah taman terdapat semacam area luas dengan
beberapa pilar. [Simak 9 Taman Nge Hits Di Surabaya]
Area tersebut semacam panggung pertunjukan atau avant garde dari taman tersebut. Mungkin saja tempat itu difungsikan jika ada event event tertentu yang diselenggarakan, sedang di bagian belakang taman tersebut terdapat beberapa wahana permainan anak-anak.
Area tersebut semacam panggung pertunjukan atau avant garde dari taman tersebut. Mungkin saja tempat itu difungsikan jika ada event event tertentu yang diselenggarakan, sedang di bagian belakang taman tersebut terdapat beberapa wahana permainan anak-anak.
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mengunjungi taman
tersebut bersama istri dan si bungsu. Namun kali ini saya berkunjung di saat
malam hari setelah terlebih dahulu berkunjung ke kerabat almarhum ayah di
daerah jalan Kelapa, tak jauh dari lokasi Taman Mundu.
Suasana taman malam itu cukup ramai, yang menjadi dominan di
tempat itu adalah di sisi depannya digunakan untuk tempat penyewaan mainan anak
berupa mobil mobilan kecil bertenaga aki, yang bisa dikendarai anak berusia 3-7
tahun.
Mobil tersebut dihiasi lampu warna-warni untuk menarik perhatian anak-anak. Setelah menaruh sepeda motor di sisi depan taman, sekonyong-konyong saya dihampiri jukir atau juru parkir tempat itu, dari logatnya saya sudah bisa tahu darimana mereka berasal.
Mobil tersebut dihiasi lampu warna-warni untuk menarik perhatian anak-anak. Setelah menaruh sepeda motor di sisi depan taman, sekonyong-konyong saya dihampiri jukir atau juru parkir tempat itu, dari logatnya saya sudah bisa tahu darimana mereka berasal.
Tanpa memberi tiket parkir atau sejenisnya dia segera
menarik ongkos parkir sebesar 3 ribu rupiah. “E..N” parkir motor di Surabaya
yang semestinya seribu rupiah saja kini berubah menjadi 3 ribu rupiah, mungkin
di hampir semua tempat umum yang pernah saya kunjungi.
Saya dulunya kadang berdebat dengan jukir jukir liar macam ini, namun lambat laun menjadi malas. Daripada darah tinggi saya kumat, meladeni oknum-oknum macam ini, mending yang “WARAS” ngalah.
Saya dulunya kadang berdebat dengan jukir jukir liar macam ini, namun lambat laun menjadi malas. Daripada darah tinggi saya kumat, meladeni oknum-oknum macam ini, mending yang “WARAS” ngalah.
Setelah beberapa menit menemani si bungsu bermain
mobil-mobilan remote tersebut, kita beranjak untuk melihat sisi lain dari Taman
Mundu di malam hari. WOW, ternyata tempat itu bukan selayaknya taman melainkan
berubah menjadi “PASAR MALAM”.
Bisa dibilang jumlah pedagang hampir sama dengan pengunjungnya. Tidak ada sisi atau sudut taman yang tidak diisi oleh lapak pedagang dadakan. Mulai dari pedagang minuman, mainan anak-anak, wahana permainan dadakan, bahkan di salah satu sudutnya ada lapak “PIJAT DADAKAN”.
Bisa dibilang jumlah pedagang hampir sama dengan pengunjungnya. Tidak ada sisi atau sudut taman yang tidak diisi oleh lapak pedagang dadakan. Mulai dari pedagang minuman, mainan anak-anak, wahana permainan dadakan, bahkan di salah satu sudutnya ada lapak “PIJAT DADAKAN”.
Suasana malam hari di Taman Mundu yang dipenuhi PKL di area dalam taman |
Saya hanya bisa mengelus dada, apakah Bu Risma tahu atau memantau kondisi taman ini di saat malam hari. Hanya ada sedikit sisi di taman yang bisa dinikmati dengan nyaman oleh pengunjung, selebihnya yang kita lihat adalah pedagang, pedagang dan pedagang. Jujur saya prihatin oleh kondisi beberapa tempat atau wilayah di Surabaya, terutama wilayah Surabaya Utara.
Pijat on the spot di area dalam Taman Mundu |
Entah apa penyebabnya saya mungkin hanya bisa memaklumi,
mereka atau PKL itu yang “NDABLEK” atau memang petugas SATPOL PP saja yang
kurang “GARANG” dalam menegakkan peraturan.
Peraturan tetap saja peraturan, jalan adalah milik bersama dan digunakan untuk kepentingan umum bukan jadi tempat lahan berjualan atau mencari nafkah. Kalau oknum-oknum PKL tidak mau ditertibkan beri sangsi yang tegas, jangan biarkan kepentingan sepihak merusak kepentingan umum.
Peraturan tetap saja peraturan, jalan adalah milik bersama dan digunakan untuk kepentingan umum bukan jadi tempat lahan berjualan atau mencari nafkah. Kalau oknum-oknum PKL tidak mau ditertibkan beri sangsi yang tegas, jangan biarkan kepentingan sepihak merusak kepentingan umum.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih