RANDOM INSPEKSI - Dalam dunia per QC an kalo bisa saya sebut baik itu dari pihak manufaktur ataupun dari pihak buyer (QC sebagai perwakilannya) ada dua model inspeksi yang biasa digunakan yakni RANDOM dan 100% inspeksi. Memang ada kelebihan dan kekurangan diantara keduanya) secara singkat akan coba saya jelaskan seperti di bawah ini.
Random Inspek:
Yakni model pengecekan dengan memakai sistem sampling dari banyaknya lot atau batch (banyak barang pada satu proses produksi), yang sering dipakai biasanya jumlah barang dalam satu PO (purchase order). Dimana dalam prosesnya yang sering kita gunakan yakni AQL table dengan berbagai level pengecekan dan berbagai spesial sampling.
AQL TABEL SAMPLE SIZE |
Bisa saya berikan contoh bagaimana membaca AQL tabel diatas, misalkan kita akan mengecek suatu produk dengan jumlah 2000 pcs dengan menggunakan level I dan AQL 1.5 Major serta 4.0 minor, maka cara pembacaan tabelnya adalah sebagai berikut.
1. Kita cari lot size sampling 2000 berada pada kotak hitam yang telah saya tandai, maka sample size yang harus kita ambil adalah bernilai H, jangan lupa melihat level yang dipakai, ditandai dengan I, II, III, S1,S2, S3 yang terdpat pada kolom diatas.
2. Selanjutnya kita turun pada tabel dibawah ini kita cari sample size H, yakni 50 pc. Ini berarti produk dengan jumlah 2000 pc, hanya butuh 50 pc untuk kita inspek.
3. Bagaimana suatu produk dinyatakan PASS pada pengecekan diatas dengan menggunakan AQL 1.5 Major serta 4.0 minor, maka kita lihat pada sample size 50, kita tarik gurus dan pada AQL 1.5 nilai Acceptnya adalah 2 dan pada AQL 4.0 nilai Rejectnya adalah 5.
Ini berarti pada akhir pengecekan bobot defect yang kita temukan nilai nya tidak boleh melebihi 2 defect Major dan 5 defect Minor.
Sebagai contoh:
Bila ditemukan defect berbobot 1 Major dan 3 minor maka Random Inspeksi yang kita lakukan hasilnya adalah PASS.
Namun bila ditemukan defect Major sebanyak 3 dan 1 minor defect maka hasil inspeksinya adalah FAIL.
AQL TABEL INSPECTION LEVEL |
Secara gampang dapat dijelaskan bahwa tidak semua lot dalam satu produksi kita cek semua melainkan di cek berdasarkan sampling pada AQL table, dan jika ditemukan defect atau cacat pada barang melebihi batas yang ditentukan maka lot tersebut akan rejek dengan kata lain harus dicek ulang satu persatu atau 100% inspek.
Pengecekan random ini memiliki kelebihan pada waktu yang diperlukan tentunya lebih pendek daripada sistem inspek 100%. Namun kelemahannya adalah tidak semua lot pada satu proses terwakili oleh sampling yang kita ambil.
Sedangkan pengertian dari 100% Inspeksi, yakni pengecekan semua barang dalam satu lot, ini tentunya memakan banyak waktu dalam proses produksi namun sistem ini menjamin produk memiliki kualitas yang sangat baik karena semua barang melalui proses inspeksi.
respon sangat cepat...
ReplyDeletejika ada kendala sy akan email kembali. tks
Sebenrnya angka dlm table itu dari mana?
ReplyDeleteRumus nya apa?
Hasil dari ujicoba, diambil dari MIL-STD atau military standard.
Delete