Kereta Api Kertajaya diberangkatkan dari stasiun Pasar Senen Jakarta |
Lima tahun sudah berlalu kujalani "MASA SEKOLAH" di kelas 177. Sekolah yang kutempuh bukan sekolah formal biasa melainkan sekolah kehidupan di UNIVERSITAIT DE KERTAJAYA haahaha. Mungkin saya tidak serajin murid murid lain yang hampir tiap pekannya bersekolah, namun wajah wajah satu almamater paling tidak saya hafal. Sayang beberapa orang SAHABAT kelas saya sudah banyak yang LULUS, walaupun harus menempuh waktu pendidikan yang lumayan lama.
Tidak murah untuk bersekolah di sekolah ini, untuk uang kelas saja dengan satu kali pertemuan adalah 90 ribu rupiah belum lagi ditambah uang administrasi BOOKING Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah. Murid murid dalam sepekan akan mungkin bertemu dua kali yakni Jumat siang dan Minggu petang. Uang kelas sudah beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan karena SUBSIDI dari pemerintah dicabut. Masih mending lah dibanding harus UPGRADE ke kelas 1 dan 2 yang mahalnya gak ketulungan andaikata kita harus terpaksa masuk ke kelas tersebut.
Bersama sahabat sahabat saya terdahulu, suka dan duka telah kita lewati bersama. Mulai dari antri tiket hari Jumat pagi di stasiun Pasar Senen dan antri tiket Minggu pagi di Stasiun Pasar Turi. Maklum dulu untuk masuk kelas sangat susah apalagi di akhir pekan. Ya, walaupun di kelas kita masih bisa mengikuti pelajaran walaupun dengan cara BERDIRI. Saya sendiri pernah berdiri dari Jakarta hingga Tegal saat kelas libur saat akhir Puasa.
Khusus untuk kelas menjelang Lebaran ini merupakan saat saat terpenting atau UJIAN bagi anggota tetap karena kelas akan diperebutkan oleh murid murid tidak tetap yang tentunya akan mengurangi KUOTA kita. Berbagai macam cara tentunya akan kita tempuh, dari cara yang tidak biasa sampai sampai cara yang LUAR BIASA tentunya. Dari memakai jasa CALO, minum minuman energi dan pegel linu untuk mengurangi rasa capek saat antri TIKET kelas.
Namun dua tahun terakhir cara cara konvensional tersebut sudah hilang dari pasaran, kini untuk berebut TIKET KELAS ISTIMEWA tersebut, gadget super canggih dilengkapi dengan koneksi internet super cepat yang menjadi andalan para murid murid menghadapi UJIAN tersebut. Jangan lupa kopi kental pahit, jangan lupa ROKOK, atau juga DUPA agar jin jin ERROR GATEWAY 414 tidak muncul di layar monitor.
Kadang GADGET dan Koneksi tingkat tinggi pun masih kalah dengan jin jin dan hantu hantu ERROR, ya hanya faktor keberuntungan saja yang akhirnya berperan. Lebih kasihan lagi sebenarnya murid murid yang tidak memiliki peralatan tempur seperti diatas. Harapan akan bisa LULUS ujian dan bertemu dengan keluarga di rumah dengan biaya yang murah akan sirna.
Sudah dua tahun sudah saya ditinggal sahabat sahabat satu kelas saya, salam super untuk kalian semua, Pak Y yang lulus diwisuda di Surabaya seorang karyawan BUMN terkenal, Pak YT yang tidak lulus dan terpaksa DO karena harus tinggal di CURUG menjelang akhir masa pensiunnya sebagai instruktur Penerbangan, dan yang terakhir mas E seorang karyawan Asuransi yang kini lulus Cumlaude dan kembali berkumpul dengan keluarga di Surabaya.
Kini tinggal saya yang harus menyelesaikan pendidikan saya entah harus segera saya selesaikan atau mungkin harus DO, hanya Tuhan yang tahu. Yang pasti seperti kebanyakan murid murid kelas 177 satu keinginan kita yakni berkumpul dan bertemu dengan keluarga yang kita cintai setiap hari.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih