Kebetulan teman kost saya seorang driver GOJEK yang sekarang menjalani profesi tersebut full time dan bukan sebagai kerja sambilan. Sudah hampir 3 bulan dia jalani profesi sebagai ojek Online setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya yakni sebagai sopir mobil angkutan barang di pabrik roti.
Mimpi manis yang ditawarkan perusahaan aplikasi online ini memang menggiurkan dari awal, penghasilan drivernya bisa mencapai 8 juta per bulan. Namun itu DULU!!!, dengan semakin banyaknya jumlah anggota atau driver menjadikan persaingan semakin tinggi, apalagi dengan munculnya kompetitor baru seperti Grabbike, Jeger, Blujack, Uber dll.
Mimpi manis yang ditawarkan perusahaan aplikasi online ini memang menggiurkan dari awal, penghasilan drivernya bisa mencapai 8 juta per bulan. Namun itu DULU!!!, dengan semakin banyaknya jumlah anggota atau driver menjadikan persaingan semakin tinggi, apalagi dengan munculnya kompetitor baru seperti Grabbike, Jeger, Blujack, Uber dll.
Paling tidak itulah keluh kesah dari teman saya setiap kali ngopi dan merokok bareng di saat waktu senggang nya. Sistem bonus untuk setiap 10 point yang didapat sekarang mulai dikurangi nominalnya, yang dulunya 100 ribu rupiah sekarang hanya 50 ribu saja. Begitu juga dengan tarif yang selalu berubah dirasa makin berat bagi pengguna dan driver itu sendiri.
Untuk mendapatkan 10 point dan bonus 50 ribu maka driver harus mendapatkan 10 trip perjalanan, bayangan saya andaikan satu trip perjalanan memakan waktu 1 jam saja maka untuk 10 trip waktu yang dibutuhkan 10 jam. Sedangkan jeda waktu antar trip kita andaikan saja 30 menit maka total adalah 6.5 jam. Maka total waktu driver untuk mencapai 10 point tersebut adalah 16.5 jam dalam sehari. Ini kenyataan dan bukan berdasarkan hitungan saya saja, teman saya berangkat pagi pagi dari jam 6 pagi dan pulang setelah larut malam.
Kadang sudah 9 point di genggaman namun apa daya stamina sudah tidak mendukung apalagi sudah larut malam, maka sirna sudah harapan BONUS di depan mata. Hitung hitungan penghasilan GOJEK per harinya bisa anda baca disini.
Saya sendiri tidak bisa membayangkan 16 jam berada di jalanan ibukota yang tidak ramah. Namun sebagai manusia kita masing masing punya tanggung jawab pribadi. Tanggung jawab itu harus kita jalankan sebaik-baiknya. Impian manis memang harus dikejar karena kalau tidak hanyalah angan angan semu semata.
Satu saja dari saya untuk Pakdhe begitu saya kerap kali memanggilnya. Hati hati di jalan, keluargamu di kampung masih setia menunggu dirimu.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih