Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Pengalaman Naik Kereta PRAMEKS (Prambanan Ekspress) dari Purwosari Ke Jogjakarta Edisi 1

Kereta api PRAMEKS di stasiun Purwosari

Ada kebimbangan sebenarnya di benak saya harus naik apa dari pinggiran kota Solo ke arah Jogjakarta. Naik bis adalah pilihan pertama, namun setelah browsing dari GOOGLE saya mendapat informasi bahwa kereta PRAMEKS (Prambanan Ekspress) tujuan Yogyakarta berangkat dari stasiun Purwosari yang kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi saya berada. Dan kebetulan dengan jadwal keberangkatan yang masih bisa terkejar saat itu.


Stasiun Purwosari Solo
Akhirnya saya putuskan naik kereta PRAMEKS (Prambanan Ekspress) ke stasiun Tugu Jogjakarta dari Stasiun Purwosari Solo. Hanya 15 menit perjalanan dari lokasi awal saya sampai ke stasiun Purwosari Solo. Stasiun ini lumayan besar dan tergolong kelas menengah, saya sering melintasi stasiun ini kalau naik kereta GAYA BARU MALAM dan Brantas. Namun baru kali pertama ini saya naik kereta dari stasiun ini. 

Saya segera berlari ke loket penjualan tiket kereta LOKAL dan bertanya apakah tiket KA PRAMEKS (Prambanan Ekspress) masih ada??? ternyata masih tersedia. Harga tiket kereta PRAMEKS adalah 8 ribu dari stasiun Purwosari (Solo) ke stasiun Tugu (Jogjakarta)

Saya lihat pada tiket kereta api PRAMEKS tidak terdapat nomer tempat duduk, wah lumayan nih berdiri satu jam selama perjalanan. 
Tiket KA Prameks

KERETA datang tepat waktu di jalur 3, para penumpang berlarian mencari tempat duduk ternyata sistem bangku adalah bebas, jadi siapa yang datang dulu berhak atas bangku yang tersedia. Baru semenit duduk, datang ibu ibu lebih dari setengah baya sambil tersenyum kepada saya serasa berkata, Kulo saget lenggah mriki Mas? Saya dapat duduk disini Mas, katanya.

Segera kurelakan bangku yang saya duduki, sambil berlalu berjalan ke gerbong depan yang nampaknya banyak kursi kosong, kudapati kursi kosong di sebelah bapak-bapak. Tidak ada tegur sapa selama perjalanan karena pikiran dan tenaga saya sudah terkuras habis.  Saya pasang muka ngantuk selama perjalanan agar kursi yang kutempati tidak diminta orang lagi, maaf karena saya memang lagi capek bukan karena tidak mau mengalah.

Kondisi dalam gerbong kereta sendiri sangat bersih dan nyaman, dilengkapi dengan AC di setiap gerbongnya sama dengan KRL di Jakarta. Kebetulan saya naik sekitar jam 12 siang yang bukan merupakan jam-jam sibuk, jadi masih banyak terlihat kursi kursi kosong, entah kalo pada saat jam-jam kerja mungkin sama dengan kondisi KRL di Jakarta. 

Mobilitas pengguna kereta api dari Jogja ke Solo dan sebaliknya sangat tinggi, baik itu karyawan, mahasiswa atau pelajar, dan wisatawan.

Situasi dalam kereta PRAMEKS

Interior kereta PRAMEKS

Setelah 75 menit perjalanan akhirnya KA PRAMEKS dari stasiun Purwosari berhenti di stasiun Tugu Jogjakarta. Baru kali ini juga kuinjakkan kaki di stasiun ini. Sebagai salah satu dari stasiun besar di kota Jogjakarta, ternyata stasiun Tugu ini cukup ramai dipadati penumpang apalagi saat liburan seperti ini. 

Saya segera keluar ke arah pintu keluar bagian BARAT. Sambil menunggu mobil jemputan kucari warung makan di depan stasiun, ah kaget bukan kepalang saya. Untuk nasi dengan sayur sop lauk perkedel 2 biji, kerupuk kaleng es teh manis dan secangkir kopi pahit ternyata hanya 11 ribu rupiah saja. 

Stasiun Tugu Jogjakarta

Jogjakarta kota yang ramah dan di persimpangan langkah ku berhenti, ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera...... Baca artikel selanjutnya NAIK GOJEK DI JOGJAKARTA.

Sama halnya dengan KA Prameks atau Prambanan Ekspress di jalur Solo Semarang ada juga kereta lokal yang beroperasi dua kali sehari dari Solo ke Semarang dan sebaliknya. Simak jadwal KA Kalijaga Solo-Semarang.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more