Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Naik GOJEK di Jogjakarta


NAIK GOJEK DI JOGJA - Cuma semalam saya sempat menikmati kembali suasana jalan Malioboro Jogjakarta Banyak perubahan terjadi di kota Gudeg ini, pembangunan hotel hotel baru dan outlet outlet di setiap sudut jalan, bahkan di gang sempit sekalipun di sekitaran Malioboro.

Gerimis semenjak sore rupanya tidak membuat wisatawan lokal dan asing menikmati keindahan kota ini. Apalagi pas malam ini ada upacara Sekaten di Kraton Jogjakarta dan sekitar alun alun. Setiap sudut jalan Malioboro penuh sesak dengan hilir mudik orang, pedagang, pengamen bahkan DELMAN.

Saya sendiri tidak tahu bahwa hotel yang saya booking berada di sebuah gang sempit dekat dengan Mall Malioboro, bahkan sempat berputar putar lama untuk mencarinya. Untung berbekal GPS akhirnya hotel kecil di gg Sosrokusuman itu dapat saya temukan.

Hotel hanya dengan 17 kamar itu sebenarnya nampak paling baru dan besar dibanding dengan hotel dan wisma lain di gang tersebut. Mungkin karena saat liburan rate hotel dengan 2 tempat tidur kecil tersebut dihargai 310 ribu rupiah, lumayan M...... Tak apalah toh hanya untuk numpang tidur doank semalam sebelum saya beranjak lagi ke Bali keesokan harinya. 


Bukan satu kebetulan si driver pabrik yang mengantar saya sempat mengajak obrol obrol kecil sambil mencari lokasi hotel. Dari obrolan tersebut saya baru tahu bahwa GOJEK telah beroperasi di Jogjakarta. Pas kebetulan sekali, karena besok saya harus ke bandara Adisucipto dengan jadwal penerbangan jam 7.30 pagi. Pas lagi Promo juga GOJEK Pak katanya.

Saya sendiri kurang tahu pasti jarak dari Malioboro ke bandara Adisucipto, namun jika saya memakai jasa taksi pas pada saat liburan pasti tarifnya bisa sangat mahal. Terlebih lagi saya kurang mengenal baik situasi kota Jogja. Perkiraan saya bisa 150 ribu rupiah untuk sekali jalan.

Sesampainya di kamar hotel segera saja kunyalakan aplikasi GOJEK, dan ternyata memang benar MAP kota Jogjakarta terlihat di aplikasi GOJEK, download aplikasi Gojek untuk android. Dan saya berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba naik GOJEK di Jogjakarta dari Malioboro ke bandara.

Keesokan Paginya.....

Pada saat checkout dari kamar hotel kubuat bookingan untuk GOJEK dan berhasil namun setelah 2 menit KOQ pengemudi tidak menelepon balik saya. Kucoba menelepon si GOJEK driver ternyata lokasinya tidak berada jauh dari Malioboro. Skip skip saya keluar dari hotel dan berlari menuju depan gang pas jalan Malioboro. Ternyata sang pengemudi telah menunggu.

Dengan sopan beliau menawarkan masker dan helm hijau khas GOJEK dan melajulah kita ke bandara. Jam masih menunjukkan 5.05 pagi suasana Malioboro masih sepi begitu pula jalanan kota Jogja. Sepanjang perjalanan terjadi obrolan obrolan singkat, menurutnya sekarang ada sekitar seribu GOJEK driver di seputaran Jogjakarta. Dan sama seperti di kota lain ada banyak penolakan beroperasinya GOJEK di kota Jogjakarta, but BUSINESS still going on. Hukum Pasar lah yang menentukan siapa yang bakal bertahan. Sebenarnya ada aplikasi Ojek online lain di kota Jogja kreasi anak anak lokal yakni CallJack.

Tidak sampai 30 menit akhirnya saya sampai di bandara Adisucipto Jogjakarta dari tempat kawasan Malioboro, ini dikarenakan lalu lintas masih sangat sepi. Oh ya Tarif GOJEK dari kawasan Malioboro ke bandara Adi Sucipto Jogja cuman 19 ribu rupiah saja (lagi PROMO............) murah khan....

Terima kasih GOJEK dan pak sopir.



Tags: Mimpi manis penghasilan tinggi Ojek OnlinePenghasilan Driver GoJekDerita Tarif Murah Ojek ONLINEPengalaman Naik GoJekSatu Tahun GOJEKPengalaman Naik GRABBIKE

Comments

  1. yeah...Jogja is one of beautiful city in Indonesia, but now Jogja have many problem about hotel permit :D
    please visit Souvenir Jogja

    ReplyDelete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda