Banjir di jalan Raya Kaligawe, foto dokumenter pribadi |
Padatnya lalu lintas kendaraan bisa kita temui setiap harinya saat jam-jam sibuk, ini dikarenakan banyak terdapat kawasan industri di sekitar wilayah ini. Kawasan industri Lik, Kawasan Industri Terboyo serta masih banyak lain area industri di sekitarnya. Selain lalu lintas kendaraan para pekerja, tentu saja hilir mudik truk dengan muatan kontainer-kontainer besar dari dan ke arah pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Dan jangan dilupakan adanya terminal Terboyo (kini ditutup operasionalnya per September 2018) di tempat itu juga, perpindahan terminal tersebut ke dua terminal lainnya masih menjadi dilema bagi pemkab Semarang hingga saat ini. [Simak Derita Calon Penumpang Bus karena Terboyo ditutup)
Keberadaannya yang sangat strategis dibanding dua terminal pengganti yang telah disiapkan membuat awak bus tidak bergeming dan tetap memilih menaik turunkan penumpang di terminal itu.
Banjir di jalan Raya Kaligawe akibat curah hujan dan banjir ROB, foto dokumenter pribadi |
Saya sudah beberapa kali mengalami banjir besar di Kaligawe yang disertai Rob tersebut, dua lajur kanan dan kiri terendam air hampir 30 cm hanya sedikit dangkal di sisi pembatas jalannya. Tak terhitung sepeda motor yang mogok karena knalpot dan mesin terendam air, mobil kecil pun tak luput kena petakanya. Terutama di cekungan akhir dekat jembatan.
Pemkab Semarang seolah hanya siap dengan penanganan jangka pendek saja yakni menyiapkan pompa pompa air untuk menguras air dari jalan menuju ke selokan. Namun tindakan jangka panjang dan menengah seperti normalisasi sungai sungai di sekitarnya sepertinya tidak pernah terlihat.
Apalagi memikirkan cara efektif untuk jangka panjang agar banjir semacam itu tidak terjadi lagi, kabarnya pemkab atau pemprop Jawa Tengah akan membangun bendungan yang terdapat didalam kompleks industri Terboyo II, saya sudah melihat adanya tanda tanda tersebut namun benar atau tidaknya peruntukkannya saya kurang tahu.
Sebenarnya ada jalan alternatif menghindari banjir di jalan raya Kaligawe khusus untuk pengguna sepeda motor namun kadang jika banjir terlalu besar hasilnya akan sama saja, kita bisa ambil jalan lewat jalan masuk terminal Terboyo lalu belok ke kiri setelah hotel Terboyo Indah, kemudian terus saja dan masuk ke daerah Ngilir.
Jalan akses nya masih terputus dimana 200 meter jalan sudah dibeton sementara sisanya 300 meter jalan rusak parah karena sering diterjang banjir rob, dan kondisi terakhir hanya diuruk dengan material bongkaran bangunan dimana masih banyak terdapat besi besi bekas cor yang tentu saja berbahaya saat jalanan terendam air.
Dari wilayah Ngilir tersebut kita akan masuk ke kawasan industri Terboyo II dan jika sudah menyeberangi jembatan kecil belok ke arah kanan kita sudah lepas dari wilayah utama Kaligawe yang terendam banjir.
Saya bukan warga Semarang namun sangat prihatin dengan kondisi yang demikian, hampir setiap tahun jalann terendam banjir, rusak, lalu diperbaiki. Haruskah seperti ini seterusnya hingga ke anak cucu kita.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih