Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

INJAK KAKI PERTAMA X DI BANDARA "BARU" AHMAD YANI SEMARANG (bagian 1)

Terminal Keberangkatan Bandara Ahmad Yani Semarang
Sudah hampir satu tahun lamanya saya tidak lagi menggunakan moda transportasi udara untuk perjalanan kantor. Alasannya sederhana, terlalu ribet dan "mahal". Terlepas dari biaya perjalanan kantor yang ditanggung sepenuhnya namun saya rasanya harus tahu diri, mending saya naik bus saja karena jarak Surabaya Semarang yang tidak terlalu jauh.


Setelah 2 hari 2 malam berada di Semarang, hari Senin malam saya bertolak kembali ke Surabaya dengan rencana keberangkatan jam 7 malam. Dari kawasan Kaligawe atau Terboyo saya menuju bandara baru Ahmad Yani Semarang dengan menggunakan jasa ojek online. Jaraknya ternyata lumayan jauh yakni sekitar 17 kilometer, dan tarif yang harus saya bayar 31 ribu rupiah.


Dari kawasan Terboyo, kita belok ke kanan ke arah Tanjung Mas dan menyusuri jalan arteri "orang Semarang biasa menyebutnya" jalanan tersebut sama dengan yang mengarah ke airport yang lama.

Jalanan arteri tersebut biasanya dilewati oleh kendaraan-kendaraan muatan besar yang hendak menuju pelabuhan, kabarnya juga daerah tersebut "rawan" jika malam menjelang. Setelah beberapa kilometer jauhnya, kita tiba diperempatan yang entah apa namanya, namun petunjuknya adalah ada bangunan kantor pajak di sisi seberang sebelah kanan jalan. 

Arah masuk Bandara Ahmad Yani Semarang dari Jalan arteri Yos Sudarso
Terdapat papan petunjuk bahwa dari perempatan tersebut jika belok ke kanan adalah bandara Ahmad Yani Semarang yang baru. Menyusuri jalanan yang relatif baru dibangun tersebut disisi kanan kirinya mulai ramai dibangun restoran-restoran dan nampak juga rumah rumah elit di kanan dan kiri jalan.

Dari teman saya yang tinggal di Semarang kawasan airport ini dekat dengan wisata PRPP atau Pusat Rekreasi, Promosi dan Pembangunan Jawa Tengah. Letaknya ada di sisi kanan jalan kalau saya tidak salah lihat.

Tepat diujung jalan menuju airport, jalanan berbelok ke kiri dan nampak bangunan airport baru yang cukup megah berdiri. Dan akhirnya sampailah saya di terminal keberangkatan domestik bandara Ahmad Yani Semarang. 
Bersambung...................

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda