Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Perjalanan Pulang dari Purwokerto ke Yogyakarta naik kereta api Jaka Tingkir

KA Jaka Tingkir berangkat dari Terminal Purwokerto

Setelah urusan pekerjaan selesai di salah pabrik produksi bulu mata di Purbalingga. Saya agak dipusingkan oleh urusan kembali ke Surabaya. Namun yang pasti saya harus transit atau menginap semalam entah dimana untuk menyelesaikan report inspeksi yang harus dikirim malam itu juga. Sebenarnya dari Purbalingga setiap jam ada bus Efisiensi yang melayani rute perjalanan ke Jogja namun harus ke Purwokerto lebih dahulu dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 5 sampai 6 jam.

Pekerjaan saya sudah selesai sebelum makan siang sekitar setengah 12 siang. QC manager pabrik menyarankan agar saya naik kereta saja dan dia dengan senang hati membantu mencari jadwal kereta di HP nya dan dia berkata sekitar setengah 1 siang ada kereta dari Purwokerto ke Jogja yakni KA Jaka Tingkir dari Jakarta.

Saya lantas bertanya berapa lama perjalanan dari pabrik ke stasiun kereta Purwokerto. Dia menjawab sekitar setengah jam kalau naik mobil ngebut atau selambat lambatnya satu jam. Dia juga mengatakan andaikata terlambat atau ketinggalan kereta maka driver pabrik akan mengantar saya ke terminal bus Purwokerto.

Tanpa pikir panjang sayapun mengiyakan tawarannya. Saya hanya berharap tiket kereta masih ada saat saya sampai disana.
Rupanya benar perjalanan darat dari Purbalingga ke Purwokerto lumayan panjang sekitar 15 s.d 20 km namun beruntungnya situasi lalu lintas disana tidak seramai Solo dan Jogja.


Peron stasiun Purwokerto
Jam 12 lebih 5 menit saya sudah sampai di stasiun Purwokerto bergegas saya masuk ke ruang utama stasiun menuju loket pembelian tiket go show. Sebelumnya saya berpesan kepada driver untuk menunggu di parkiran karena saya akan balik kesana apapun yang terjadi baik saya dapat tiket ataupun tidak.

Beruntung loket go show sepi tidak ada antrian, saya pun menanyakan ke petugas pemesanan apakah tiket kereta ke Jogja masih ada untuk jam keberangkatan setengah 1 siang. Diapun mengiyakan masih ada. Alhamdulillah segera saya memesan satu kursi tiket kereta kebetulan kereta yang tersedia adalah KA Jaka Tingkir dari Jakarta relasi Purwokerto ke Jogja.

Setelah tiket ditangan saya bergegas menuju parkir mobil untuk menemui driver pabrik dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya.

Skip...skip mumpung waktu masih tersisa 15 menit sebelum kereta datang saya tunaikan sholat Dhuhur jama Ashar di mushola stasiun Purwokerto. Fasilitas publik ini sekarang sangat nyaman dan aman bagi penumpang kereta. Kereta api yang saya tunggu rupanya telat beberapa menit dari jadwal awal.

Tak apalah hanya sekitar 5 menit menunggu, kini kita boleh berbangga bahwa transportasi publik ini telah hampir sempurna layanannya baik jadwal dan hal lainnya. Jarang sekali terjadi keterlambatan akibat faktor teknis di perjalanan. Begitu juga kondisi didalam kereta yang bersih dan nyaman dengan adanya larangan merokok di dalam gerbong kereta juga larangan tidur serta penumpang berdiri. Berbeda dengan beberapa tahun yang silam dimana kondisi perkereta apian kita bisa dibilang sangat menyedihkan.


Interior dalam gerbong KA Jaka Tingkir
Dalam gerbong kereta penumpang tidak seberapa banyak, mungkin dikarenakan bukan pas akhir pekan atau saat liburan sekolah. Tempat duduk di sebelah dan depan saya kosong begitu juga dengan penumpang dibangku lain dalam satu gerbong.

Tidak saya sia siakan kondisi seperti ini untuk segera istirahat beberapa saat. Saya hanya menunggu dibangunkan kondektur untuk cek tiket, nyatanya tidak ada pemeriksaan tiket seperti saat dulu saya masih aktif naik kereta Jakarta Surabaya.

Nampak kondektur ditemani Polsuska hanya lewat sambil sekilas melihat HP nya untuk mengecek no tempat duduk yang terisi selanjutnya dia hanya berlalu begitu saja. Enak juga sekarang pekerjaan masinis tidak perlu satu persatu mengecek tiket penumpang melainkan hanya cross check melalui HP bangku hang kosong atau yang dinaiki penumpang baru. Salut untuk PT KAI.

Setelah terlelap beberapa saat saya terjaga dan saya putuskan untuk mengerjakan sebagian report saya di kereta daripada melamun atau tidur lagi. Tersedia colokan listrik berisi 2 buah soket di setiap baris tempat duduk penumpang. Saat kondisi sepi penumpang seperti ini saya leluasa mengerjakan tugas saya.

Tak terasa beberapa menit kedepan kereta akan sampai di Jogjakarta seperti pengumuman yang terdengar di dalam gerbong. Saya kemasi laptop saya dan bersiap siap turun di stasiun Lempuyangan Jogjakarta.

Artikel berikutnya (Naik Ojek online dari stasiun Lempuyangan Jogjakarta)

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda