Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Akhirnya Kesampaian Juga Makan di Warung Sagu Sambal Pencit

Warung makan SAGU di Prambon Krian, Sidoarjo

Teringat pertama kali melihat warung makan ini saat bus EKA yang saya naiki melintas didaerah Jombang tepatnya di kawasan yang akan menuju terminal Jombang ke arah Surabaya. 

Saat melintas terlihat warung makan tersebut ramai dikunjungi pelanggannya walaupun hari sudah larut malam.  Warung dengan tulisan SAGU besar dengan pola huruf yang agak aneh menurut saya, dan cat interior khasnya berwarna mayoritas kuning dan stripe hijau. Ternyata perkembangan warung makan ini mendapatkan respon yang cukup baik dari pecinta kuliner di Jawa Timur. Sama halnya dengan pesaing terdekatnya. 

Setelah mencicipi rasa pesaingnya yang menurut saya standard saja bahkan kalau dari segi rasa sudah pasti tidak akan melewati standard lidah saya hahahaha. 


Kali ini saya mencoba bersama keluarga makan di warung Sagu di daerah Prambon tepatnya sebelum pabrik gula Watoetulis sebelah kiri jalan ke arah Mojosari. Maklum saja sangat jarang saya bisa makan bersama dengan keluarga di warung makan karena ASPRI tercinta saya si "Upik Abu" akan sangat ketat mengontrol pengeluaran bulanan hahaaha. Tapi tak apalah sekali kali makan dan jajan diluar toh juga bisa dibuat sebagai bahan artikel di blog. 

Kebetulan pengunjung tidak terlalu ramai di siang hari yang bertepatan dengan hari libur itu,  menunggu agak lama Upik Abu mulai mengomel sedang si kecil tergolek lemas di karpet tempat meja lesehan. 

Sebagai gambaran dalam warung ini disediakan meja lesehan yang terdapat di sisi kanan dan kiri,  sedangkan meja makan duduk ada di tengah tengah ruangan. Bangunan warung lumayan tinggi atapnya sehingga tidak terlalu panas suhu ruangan. Dan cat ruangan didominasi warna kuning dengan stripe hijau.



Tak lama kemudian muncul pramusaji membawa minuman pesanan kita yakni dua es teh manis dan es jeruk.  Kali ini benar benar jeruk bukannya jeruk instan sachet tidak seperti di warung sebelah. 

Beberapa menit menunggu pengunjung lain mulai berdatangan,  Upik Abu mulai tak sabaran menunggu menu pesanan yang tak kunjung datang. Tak berapa lama kemudian eng i eng datanglah pramusaji membawa nampan berisi makanan pesanan kita,  nasi bebek bakar paket,  lele goreng paket dan ayam goreng kress.

Segera seperti kebiasaan sebelumnya makanan kita abadikan dulu dalam kamera dengan berbagai pose hahaha kemudian berdoa lalu sikat habis... Sulung saya Ulil seperti kebiasaan akhirnya lebih mencicipi lele goreng adiknya daripada ayam kress miliknya, untung adiknya tidak bawel dan merelakan sepotong lele miliknya.



Sambal pencit khas warung SAGU

Oh ya sebelumnya saya lupa, dalam setiap menu yang disajikan terdapat dua buah sambal yakni sambal merah dan sambal pencit atau mangga muda. Sambal merahnya terasa banget terasinya dan kelihatan bukan sambal mentah melainkan sambal yang sudah digoreng sebelumnya. Kedua sambal tersebut sama sama pedasnya namun lebih pedas sambal merah menurut saya. 

Beralih ke menu bebek goreng pesanan saya,  bagian dada yang saya pilih rupanya tidak banyak memberikan porsi daging yang bisa saya makan, potongannya saja yang besar namun sedikit sekali dagingnya,  dari tekstur dan rasa daging bebeknya kelihatan bahwa dagingnya telah dimasak dengan cara diungkep atau dikukus dengan menggunakan bumbu terlebih dahulu dengan menggunakan bumbu rujak bukan rujak ulek atau manis lho.  Gurih sekali rasanya dan meresap hingga ke tulang belulang si bebek.



Ayam goreng kress dan lele goreng warung SAGU

Tak salah kalau Warung ini bernama SaGu atau Sangat Gurihnya. Nasi atau beras yang digunakan pun lumayan punel dan enak sehingga membuat nafsu makan bertambah. Tak terasa porsi saya sudah habis lebih dahulu disusul Ulil, sedangkan Piki yang biasanya ogah ogahan makan jika diajak makan keluar rupanya menghabiskan satu potong lele kecil dan separuh porsi nasi,  dan di urutan keempat Upik Abu yang menghabiskan ayam kress dan saya beri potongan daging besar dada bebek milik saya.

Alhamdulillah semua makanan di piring kita licin tandas tak bersisa, kali ini wisata kuliner kita berhasil baik dalam hal rasa maupun harga xixixixi,  maklum saja tiga menu diatas ditambah satu gelas es jeruk tambahan dan sebungkus krupuk kita hanya membayar 62 ribu rupiah. 

Nah sobat,  pengen ngrasain makan aneka penyetan goreng dan bakar silahkan mencoba di warung makan sagu yang ada dekat daerah anda atau tatkala melintas di dekat daerah seperti Krian,  Mojosari, Jombang,  bypass Mojokerto. Makanan dengan harga murah namun rasa istimewa. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda