Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Pengalaman Naik Bus Malam EKA "Catatan Perjalanan 19 Mei 2017"

Bus EKA melintas di bypass Krian Sidoarjo

Semarang-Surabaya dan sebaliknya kini bukan menjadi jalur asing bagi saya, dulu selama lebih lima tahun kursi keras kereta api kelas ekonomi menjadi tempat tidur ketiga bagi saya.

Bukan tanpa alasan saya lebih memilih pulang ke Surabaya menggunakan transportasi bus daripada kereta atau pesawat terbang. Kisah dalam perjalanan yang saya dapat adalah hal berharga didalamnya.

Setelah beberapa jam duduk sendirian di kursi nomer dua dari belakang sopir semenjak dari Semarang, rupanya malam itu ada sedikit kisah lucu dan haru yang saya dapat.



Lepas dari rumah makan Duta Ngawi,  saya sempat mendengar seseorang di kursi belakang bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Inggris. Entah dia bicara dengan orang di sebelahnya atau dengan orang lain di ujung telepon. Sangat aneh memang, logatnya pun logat Inggris Indonesia. Saya pikir mungkin TKI pulang kampung yang ditelepon oleh majikannya.

Hingga akhirnya ditengah lelap tidur saya, saya mencium bau badan orang lain duduk di kursi sebelah.  Bau parfum yang wangi dan agak aneh, bahkan terlalu wangi untuk ukuran cewek cantik sekalipun. Di tengah remang lampu tidur bus EKA samar samar saya lihat perempuan berambut lurus panjang duduk di sebelah saya, namun sekali lagi agak aneh kalau dia benar-benar perempuan.

Saya pun cuek saja akhirnya, rasa kantuk menahan keingintahuan lebih lanjut. Nampak dia duduk tak tenang diatas kursinya. Nyala lampu HP nya sesekali memendar kemana-mana membuat tidur saya jadi tak tenang. 

Hingga memasuki daerah Mbrakan Kertosono dia menelepon seseorang dan speaker teleponnya dinyalakan, haaaa dia memakai bahasa Inggris dengan logat aneh sementara di ujung telepon terdengar suara manja laki laki paruh baya.
Suasana didalam bus EKA Solo-Surabaya
Penasaran dengan apa yang terjadi saya buka mata lebar lebar dan eng ing eng sekilas saya sempat lihat ternyata seseorang di samping saya adalah W...A. Berambut lurus panjang mengenakan kaos u can see dengan lengan tangan yang cukup gempal dan celana tiga perempat namun memakai tas jinjing cewek warna putih yang terlihat cukup kontras dengan kenyataan yang ada.

Saya hanya tersenyum kecil dalam hati sambil berdoa cepat cepatlah dia turun dan beranjak dari kursi di sebelah saya.  Syukurlah memasuki daerah Jombang kegelisahan semakin memuncak mungkin sudah tak tertahankan seperti yang dia nyatakan kepada kekasihnya tadi di ujung telepon.....wkkwkkwkw.

Akhirnya di daerah Pasar Legi Jombang,  si mbak mbak itu turun dari kursi sebelah saya, dan dengan cepat saya tempati kursinya dan kursi sebelahnya saya isi dengan tas punggung agar tidak ada penumpang lain pindah ke kursi tersebut.  Apalagi yang aneh-aneh seperti yang barusan turun :-)

Tags:

# Bus EKA double glass
# Bus EKA lewat TOL panjang
# Armada EKA Jetbus 3
# EKA Surabaya Semarang
# Jadwal Bus EKA terbaru

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda