Pengguna telepon umum koin |
Di era akhir millenium saat tahun 90 an dan awal tahun 2000 an telepon umum koin paling tidak mengalami masa kejayaannya. Di setiap lokasi strategis seperti di trotoar jalan jalan protokol, depan kampus dan sekolah, rumah sakit sepertinya dengan mudah kita temui fasilitas komunikasi ini. Begitu juga dengan telepon umum kartu walaupun keberadaannya tidak sebanyak telepon koin.
Di saat jam jam sibuk tidak jarang para pengguna setianya antri untuk mendapat layanannya. Saat tahun 90-an dengan uang koin 100 perak kita bisa berbicara dengan nomer telepon yang kita tuju selama 3 menit.
Saat era itu juga telepon langganan kabel di rumah yang sampai sekarang masih di monopoli keberadaannya oleh PT TELKOM menjadi primadona. Seingat saya hanya dengan membayar ongkos pasang jaringan sebesar 500 ribu rupiah, maka layanan telepon pun sudah terpasang di rumah. Dengan biaya abonemen hanya 30 ribu rupiah tentunya tidak memberatkan pelanggannya.
Namun sekarang hanya sedikit saja rumah rumah yang masih terpasang telepon kabel, alasannya karena biaya abonemen yang mahal dan keberadaannya sudah pasti tersingkirkan oleh telepon seluler. Dimana kita konsumen bebas biaya abonemen dan tentu saja layanan dari berbagai macam provider telekomunikasi.
Kembali ke telepon umum koin, kemarin saat di Mall saya menjumpai keberadaannya lagi. Lima buah telepon umum koin berjajar di dekat lift dekat lorong menuju toilet. Saya iseng mencoba mengangkat gagang telepon dan rupanya hampir semuanya bisa beroperasi dengan baik. Kondisinya pun kelihatan sangat terawat maklum khan di dalam Mall jadi tidak terkena panas dan hujan.
Tertulis di petunjuk penggunaan telepon dengan memasukkan uang koin sebesar 100, 200, 500 , dan 1000 rupiah maka anda sudah bisa menghubungi nomer telpon yang anda tuju. Namun tentu saja hanya telepon rumah atau kabel saja bukan nomer telepon selular. Dan yang menjadi pertanyaan adalah berapa lama waktu layanan yang diberikan telepon umum koin ini untuk tiap besaran koin rupiah saya tidak tahu.
Paling tidak melihat kondisi telepon umum koin yang masih terawat ini saya merasa senang karena di satu sisi yang lain banyak di pinggir pinggir jalan kondisi telepon umum ini sangat memprihatinkan, banyak dalam kondisi tidak utuh dan tidak bisa dioperasikan. Ada yang gagang telepon nya putus, kabel teleponnya dicabut bahkan box teleponnya hilang. Entah itu dicuri pihak pihak yang tidak bertanggung jawab atau hal lain saya kurang tahu. Yang pasti biaya pemasangan dan pembuatan box telepon umum tersebut adalah mahal, dari info yang saya dapat bisa mencapai angka di atas 5 juta rupiah.
Namun tentu biaya perawatannya yang jauh lebih mahal dan ini rupanya sudah tidak tercover lagi oleh pihak TELKOM. Sangat saya sayangkan sekali, namun kita sebagai masyarakat hendaknya juga berperan serta dengan paling tidak tidak melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum ini. Karena mungkin di saat saat yang tidak kita duga, kita butuh layanannya.
mas lokasi telum nya itu dimana ya? ijin mengutip tulisannya mas
ReplyDeleteSalah satu Mall di Surabaya, silahkan Mas jangan lupa cantumin sumbernya ya :-)
Deleteterimakasih sebelumnya
ReplyDelete