Ada yang sedikit berbeda dari lontong kikil ini, bahan baku utamanya tidak hanya kikil atau kaki sapi melainkan juga mata sapi. Hmm, agak sedikit aneh dan menantang ya. Namun bagi penggemar kuliner unik, anda bisa mencoba lontong kikil ini. Warung penjual lontong ini terletak di daerah Prambon dekat pabrik gula Watoetulis, ada dua warung yang menjual kuliner ini, letaknya tidak terlalu jauh antara keduanya.
Terakhir saya membeli lontong kikil ini masih dihargai 35 ribu rupiah untuk satu buah mata sapi utuh ditambah beberapa potong kikil. Dan satu potong lontong yang cukup besar. Kemarin sehabis lebaran saya coba kesana untuk mencicipi kuliner unik ini, sayang bola mata sapi incaran saya habis diborong pembeli lain. Penjualnya berkata bahwa kikil saat itu campur antara potongan kikil dan mata atau moto sapi. Dan akhirnya separuh lontong ukuran besar dan satu bungkus plastik kikil saya bawa pulang ke rumah. Harganya lumayan murah cuman 15 ribu rupiah saja.
Dan saat sampai di rumah segera saya tuang kikil tersebut ke mangkuk besar dengan potongan lontong ternyata tidak muat fantasi menyisakan kuah semangkuk lagi. Saat saya coba rasakan tidak ada yang terlalu istimewa rasanya bahkan rasa kuah nyaris hambar mungkin perbandingan antara bumbu dan air terlalu besar. Jauh sekali dengan rasa kikil langganan di daerah Gembong atau buatan almarhum ibu saya.
Irisan kikilnya juga tidak jelas apakah benar benar kaki sapi, namun untuk matanya memang benar ada dua buah irisan daging yang menandakan itu adalah bagian mata dari sapi. Beberapa irisan masih terasa alot dan keras, mungkin kurang lama proses memasaknya.
Irisan kikilnya juga tidak jelas apakah benar benar kaki sapi, namun untuk matanya memang benar ada dua buah irisan daging yang menandakan itu adalah bagian mata dari sapi. Beberapa irisan masih terasa alot dan keras, mungkin kurang lama proses memasaknya.
Sangat saya sayangkan sekali rasa kuahnya yang kurang maknyuss. Mungkin bagi orang atau pelanggan lainnya yang mementingkan rasa bukan jumlah, saya tidak rekomendasi lagi kikil ini karena kurang MAKNYUS menurut saya.
Namun jangan lupa kuliner itu UNIK bagi sebagian orang enak namun menurut yang lain tidak. Ya rasa makanan itu relatif tergantung dari lidah orang yang merasakannya. Selamat berburu kuliner unik.
Tags: Nasi Jagung,
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih