Satu jam menunggu di terminal Terboyo Semarang (per 1 September ditutup) simak di artikel selanjutnya "Terboyo ditutup penumpang menderita". Akhirnya bus jurusan Surabaya via Solo datang juga. Namun bukan bus favorit saya kali ini yang datang, di jam yang sama mestinya EKA Cepat Semarangan yang datang lebih dahulu. Karena sesuai jadwal biasanya yakni bus EKA akan berangkat jam 17.45 sore dan selanjutnya Sugeng Rahayu Patas Golden Star di jam 18.15. Mungkin penumpang bus EKA sepi dari Surabaya dan bus harus "PERPAL" di Solo.
Mendung mulai menggelayuti langit di sekitar Kaligawe, masih sempat saya sholat maghrib di terminal Terboyo, sebuah musholla kecil di sisi pojok kiri terminal. Musholla dan fasilitas toiletnya yang "mungkin" tidak menjadi fasilitas umum lagi. Untuk buang hajat harus bayar 2 ribu perak dan itu tertulis jelas di kotak lusuh depan penjaga, untungnya untuk wudhu tidak bayar. Begitu juga dengan penitipan barang dan sepatu, uang seikhlasnya kuberikan kepada penjaga.
Mendung mulai menggelayuti langit di sekitar Kaligawe, masih sempat saya sholat maghrib di terminal Terboyo, sebuah musholla kecil di sisi pojok kiri terminal. Musholla dan fasilitas toiletnya yang "mungkin" tidak menjadi fasilitas umum lagi. Untuk buang hajat harus bayar 2 ribu perak dan itu tertulis jelas di kotak lusuh depan penjaga, untungnya untuk wudhu tidak bayar. Begitu juga dengan penitipan barang dan sepatu, uang seikhlasnya kuberikan kepada penjaga.
Sebelum naik bus, sempat teringat apa yang saya lakukan di terminal Terboyo selama dua jam menunggu.Terminal bus ini menurut saya sudah tak layak lagi beroperasi. Tak ada ruang tunggu penumpang yang memadai, hanya beberapa lonjor bangku panjang di dalam terminal. Dua di dekat pintu masuk dan beberapa di depan warung bus jurusan Tasik dan Surabaya jalur Utara.
Warung makan masih banyak yang berjualan, namun entah berapa harga makanannya. Sedangkan warung yang menjual makanan kecil dan oleh oleh masih banyak beroperasi dan berjualan dengan harga yang wajar. Ada satu tempat makan sekaligus tempat menunggu yang aman di terminal Terboyo yakni di warung angkringan yang letaknya persis di sebelah kanan dekat pintu masuk. Simak artikelnya di Angkringan Terboyo.
Saya sendiri sangat cuek dan hafal dengan situasi terminal ini. Satu dua orang calo bertanya kemana tujuan saya, dan dengan logat Jawa kujawab pertanyaan mereka hingga terdiam. Sempat beberapa menit saya sibuk dengan laptop dan mengerjakan laporan.
Akhirnya kusempatkan berbincang dengan kru bus Budiman jurusan Semarang Tasik lewat Magelang. Bus ekonomi itu mematok tarif 135 ribu untuk jurusan terjauh. Namun dari perbincangan kita bersama beberapa orang calo bus ada juga yang menjual lebih dari harga yang dipatok PO nya.
Bus bus jalur utara seperti Jawa Indah, Jaya Utama, Indonesia tak kelihatan batang hidungnya dari perbincangan ringan saya dapat informasi jalur Demak Semarang macet total karena perbaikan jalan.
Kulayangkan pandangan ke fasilitas umum yang satu ini, harusnya terminal bus ini mendapat perhatian yang layak dari pemerintah, andaikata sudah tak layak difungsikan dan harus dipindah ya segera tutup saja. Namun mengingat letak terminal ini yang sangat strategis sayang memang jika pada akhirnya harus ditutup permanen.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih