Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

NASIB JEMBATAN SUROBOYO "KINI TAK BISA DIKUNJUNGI TIAP HARI"

Jembatan Suroboyo ikon wisata baru Surabaya
Surabaya kini memiliki ikon sekaligus destinasi wisata baru, berlokasi di Pantai Kenjeran. Tujuan wisata baru tersebut adalah Jembatan Suroboyo yang terletak di jalan Raya Pantai Kenjeran Lama, Kecamatan Bulak, Surabaya. Wisata ini terintegrasi dengan obyek wisata lainnya yakni Pantai Kenjeran Lama, Sentra Ikan Bulak dan juga Pantai Kenjeran Baru atau KenPark serta yang terbaru adalah Kampung Warna-Warni, Taman Bulak dan Taman Suroboyo.

Jembatan besi pada bagian tengah dengan lebar jalan kurang lebih 12 meter dan panjang 800 meter diresmikan pada bulan Juni 2016 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Jembatan ini berhadapan langsung dengan pesisir pantai Utara Jawa dan Selat Madura serta membelakangi obyek wisata Pantai Kenjeran Lama. Dari jembatan itu pula dapat kita lihat bentangan Jembatan Surabaya-Madura.

Konstruksi jembatan Suroboyo
Papan Larangan di jembatan Suroboyo

Selain itu menariknya setiap akhir pekan tepatnya malam Sabtu akan diadakan pertunjukan air mancur warna-warni di sisi sebelah kanan jembatan yang berhadapan dengan wisata Pantai Kenjeran Lama. Ya hanya seminggu sekali saja pengunjung bisa menikmati hiburan menarik dan yang terpenting adalah GRATIS. [Simak Warna Warni Tugu Pahlawan di malam hari]

Di hari-hari biasa akses masuk ke jembatan ini tidak dibatasi dalam artian, sepeda motor dan mobil bebas masuk ke dalamnya. Akses pintu masuk berada di sisi Utara setelah Taman Hiburan Pantai Kenjeran Lama, anda akan menjumpai lampu lalu lintas setelahnya, dan tunggu hingga lampu berwarna hijau untuk kemudian anda bisa berbelok ke arah kanan.

Namun di saat ada pertunjukan air mancur warna-warni biasanya pengunjung membludak, maka pihak pengelola akan menutup akses jalan masuk untuk kendaraan bermotor. Maka kendaraan harus di parkir di area parkir yang berada di sebelah kiri pintu masuk jembatan dan juga di dekat pintu keluar jembatan.


Konstruksi Utama Jembatan Suroboyo
Jembatan Suroboyo sendiri sejatinya adalah jembatan besi dengan dua tingkat dimana lantai dua jembatan bisa diakses pengunjung saat angin tidak kencang atau saat pengunjung tidak ramai. Lantai 2 jembatan saya pikir aman bagi pengunjung karena lantainya terbuat dari panel besi (ram-raman) dengan diameter kecil sehingga pengunjung tidak akan terjepit atau terperosok kakinya.

Justru menurut saya yang kurang aman adalah sisi pagar jalan yang menghadap ke pantai karena masih terdapat celah di dekat pot pot tanaman yang difungsikan sebagai pembatas. Anak-anak kecil dibawah 3 tahun saya rasa masih bisa terperosok kakinya ke celah tersebut jika kita tidak ekstra pengamatan.

Sedikit masukan untuk dinas terkait yakni masalah pedagang makanan asongan yang berjualan di area jembatan sebaiknya mulai ditertibkan. Beberapa kali saya datang ke tempat ini rupanya sehabis Lebaran kemarin pengawasan pengelola jembatan ini mulai surut sehingga pedagang bisa bebas berjualan didalamnya. Jika terlalu lama dibiarkan, bisa-bisa area jembatan yang seharusnya menjadi obyek wisata akan penuh dengan kehadiran pedagang.

Lokasi Jembatan Suroboyo dari citra satelit Google

Berikut saya bagikan rute angkutan umum untuk menuju Jembatan Suroboyo:

Jika anda dari luar kota dan turun di terminal Bungurasih setidaknya anda harus 2 kali oper angkot kecil yakni, menggunakan bus Patas P5 atau bus biasa ke Jembatan Merah terlebih dahulu untuk kemudian naik angkot sebagai berikut, atau anda bisa menggunakan BUS SUROBOYO dari terminal Purabaya atau Bungurasih ke arah Jembatan Merah: 

Lyn R1 (Jembatan Merah – Kapasan – Kenjeran)  
Lyn R2 (Jembatan Merah – Nambangan – Kenjeran)  
Lyn JMK (Jembatan Merah – Pogot – Kenjeran)

Atau anda bisa turun ke terminal Joyoboyo terlebih dahulu dan oper naik angkot sebagai berikut:

Lyn JK (Joyoboyo – Kalijudan – Kenjeran)
Lyn P (Joyoboyo – Gebang Putih – Kenjeran)
Lyn S (Joyoboyo – Bratang – Kenjeran)
Lyn T2 (Joyoboyo – Mulyosari – Kenjeran)


Atau jika anda turun dari Stasiun Pasar Turi anda bisa terlebih dahulu ke Jembatan Merah dengan naik angkot dari depan PGS (Pusat Grosir Surabaya) atau Pasar Turi Baru dan oper naik angkot seperti tersebut diatas sebelumnya.




Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more