Pengemudi Grabbike sedang menunggu orderan |
Tak bisa dipungkiri semenjak maraknya moda
transportasi berbasis aplikasi banyak orang yang banting setir pekerjaan
menjadi driver ojek motor maupun mobil. Di artikel saya tentang penghasilan Gojek yang sampai sekarang
masih nangkring di halaman pertama GOOGLE semenjak hampir 3 tahun lalu.
Didalamnya saya ceritakan pengalaman teman satu kost yang saat itu ada dua
orang menjadi anggota ojek online tersebut.
Ya, dua atau tiga tahun yang lalu penghasilan dari
pekerjaan tersebut memang masih sangat menjanjikan namun entah dengan saat
ini. Beberapa hari yang lalu saya sempat mencoba layanan Grab bike di kota
Semarang, armada ojek motor online ini memang agak telat beroperasi di kota ini
lain daripada Grabcar yang sudah lebih lama beroperasi.
GRAB rupanya tidak ingin ketinggalan menggarap
pangsa pasar kota terbesar sekaligus ibukota propinsi Jawa Tengah ini. Sebuah
pasar yang cukup besar saya pikir, dimana kompetitor abadinya GOJEK sudah
sangat kuat disini.
Saya memesan layanan ojek online Grab bike dari hotel Amaris jalan Pemuda ke kawasan industri Terboyo dan ternyata tarif tunainya lebih murah dibanding kompetitor sebelah, sekalipun
jika saya harus membayar dengan fasilitas GO-PAY walaupun dengan selisih hanya
seribu rupiah.
Di pedestrian jalan Pemuda Semarang semalam saat
saya berjalan-jalan mencari makan malam banyak sekali driver atau tukang ojek
online ini berjajar di trotoar dekat salah satu pusat perbelanjaan di situ.
Dengan dominasi seragam hijau muda dan hijau hitam mereka nampak rukun menunggu
orderan yang menurut teman saya anggota ojek online saat seminggu terbilang
sepi dan memprihatinkan.
Kembali ke orderan Grab, tak lama orderan saya terpick
up dan pengemudinya ternyata berada tak jauh dari hotel saya menginap.
Sepanjang perjalanan saya coba korek beberapa informasi penting, terutama
Berapa Skema Penghasilan Grabbike Per harinya dengan pola insentif yang
cenderung berubah ubah dari pihak manajemen.
Dari perbincangan singkat saya dapat bahwa
perhitungan penghasilan Grabbike secara sederhana adalah sebagai berikut [hitungan ini mungkin berbeda di setiap kota]:
1. Pembagian komisi sebesar 90 dan 10% dari setiap
trip ini berarti jika driver memperoleh orderan dengan tarif 10 ribu rupiah
maka saldo rekeningnya akan terpotong sebesar seribu rupiah sedangkan uang
tunai dari pelanggan dia dapatkan sebesar nominal diatas.
2. Setiap tarikan atau orderan dihitung sebagai
satu trip tanpa melihat jarak.
3. Bonus diberikan berdasarkan skema sebagai
berikut:
- 3 trip pertama akan mendapat bonus 30 ribu
- trip yang ketujuh total bonus yang didapat 80
ribu
- jika mampu menyelesaikan 12 trip dalam satu hari
maka total bonus yang didapat sebesar 120 ribu rupiah
*catatan bonus diatas adalah total dan
bukan kelipatannya, sistem bonus bisa saja berubah sewaktu-waktu.
4. Saya membuat satu pengandaian atau contoh saja,
jika dalam sehari driver bisa memperoleh order dengan trip atau jarak yang
tidak terlalu jauh sejumlah 12 trip maka skema penghasilan GRABBIKE per harinya
adalah:
1 trip dengan nilai order 10 ribu rupiah, maka kita
kalikan dengan 12 trip= 120 ribu rupiah dipotong langsung komisi dari saldo
sebesar 12 ribu rupiah
jumlah bonus untuk penyelesaian 12 trip adalah
total 120 ribu rupiah.
Maka total penghasilan per harinya adalah (120+120)= 240 ribu rupiah tunai, minus saldo 12
ribu yang otomatis dari akun si driver. Itu belum ditambah tips dari penumpang,
namun hal tersebut tidak bisa dijadikan pegangan.
Dengan asumsi berikutnya yakni dari uang tunai yang
didapat dipotong pengeluaran untuk membeli BBM sebesar 40 ribu rupiah maka
penghasilan bersih tertaksir per hari untuk driver GRABBIKE sebesar 200 ribu rupiah.
Diasumsikan dalam sebulan penuh driver terus
beroperasi dalam 30 hari tanpa libur dan terus mendapatkan 12 trip per hari
maka pendapatan total pengemudi GRABBIKE sebulan adalah 200 ribu x 30 hari= 6 juta rupiah.
Sekali lagi angka angka diatas adalah hanya asumsi
saya dengan perkiraan hasil paling minimal yang bisa didapat, bisa jadi besaran
diatas bisa lebih besar atau kecil mengingat semakin runcingnya persaingan baik
internal maupun eksternal.
Jangan lupa di like
atau shared jika anda suka dengan artikel saya, thanks.
Tags:
Penghasilan GRABBIKE, Mimpi manis
penghasilan tinggi Ojek Online, Derita Tarif Murah Ojek ONLINE, Pengalaman Naik GoJek, Naik Gojek di Jogjakarta, Satu Tahun GOJEK, Pengalaman Naik GRABBIKE, Cara Daftar Pengemudi GOJEK,
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih