Setelah sehari di kota Empal Gentong Cirebon saya lanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya sore harinya. Tanpa memesan terlebih dahulu tiket kereta saya langsung menuju stasiun kereta api Kejaksaan Cirebon untuk langsung membeli tiket kereta go show, namun sesampainya di sana hanya tiket kereta kelas eksekutif yang tersedia dengan harga tiket yang lumayan mahal yakni di kisaran 600 ribu rupiah dengan tujuan akhir Jombang.
Saya lantas bertanya ke petugas loket kereta api kelas ekonomi atau bisnis yang masih tersedia, dia berkata masih ada kereta api Kertajaya namun pemesanan tiket go show hanya dilayani di stasiun Prujakan. Tanpa pikir panjang saya langsung menuju stasiun Prujakan yang berjarak kira kira 2 kilometer dari Kejaksan. Lima menit kemudian saya sudah sampai di stasiun Prujakan dan saya langsung menuju loket penjualan tiket kereta.
Saya tanyakan apakah tiekt kereta api Kertajaya masih tersedia, ternyata masih banyak bangku kosong. Kereta api tersebut akan berangkat sekitar jam setengah 6 sore ini berarti masih sekitar 2 jam lagi saya menunggu. Tiket tersebut saya tebus dengan harga 250 ribu rupiah. Dengan tujuan akhir stasiun Surabaya Pasar Turi.
Kereta api Kertajaya datang lima menit sebelum waktu keberangkatan, saya mendapat bangku di gerbong 6 premium dan nomer tempat 10. Kereta Kertajaya memiliki rangkaian gerbong yang cukup panjang yakni diatas 10 gerbong.
Posisi tempat duduk saya ada di tengah gerbong, dan saat memasuki gerbong nampak penumpang juga tidak terlalu penuh, banyak bangku yang masih kosong. Dan kebetulan juga tempat duduk di sebelah dan di depan saya kosong. Kaki bisa saya luruskan di bangku sebelah karena tidak ada penghuninya.
Namun tak berapa lama setelah sampai di Tegal ternyata bangku di depan dan diseberang saya ditempati penumpang baru yang kebetulan awak kereta entah masinis atau kondektur yang hendak pulang. Tak apalah toh, sebelah kursi masih kosong. Saya bisa tidur karena kondisi gerbong yang sepi dan tidak ada penumpang yang reseh seperti perjalanan saya hari sebelumnya.
Setelah kurang lebih 8 jam perjalanan sampailah kereta di stasiun Surabaya Pasar Turi.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, untuk sampai ke rumah saya harus menuju terminal bus Bungurasih terlebih dahulu. Saya putuskan untuk naik ojek online saja dari stasiun Pasar Turi ke terminal. Dinihari tersebut kota Surabaya nampak lengang tidak seperti biasa di jam yang sama biasanya masih banyak lalu lalang kendaraan.
Setelah setengah jam perjalanan sampailah saya di terminal bus Bungurasih. Saya turun di pintu keluar bus antar kota, suasana ditempat itu juga sepi tidak seperti biasanya, armada bus agaknya juga berkurang tidak seperti hari hari biasa.
Setelah beberapa saat menunggu nampak bus Mira keluar dari gerbang pintu keluar, saya coba mendekati pintu belakang dimana terdapat kondektur yang sedang berdiri, dia bertanya mau kemana Mas? Mojokerto jawab saya.
Sebenarnya tujuan saya adalah Krian yakni pertengahan antara Sidoarjo dan Mojokerto, hal ini saya lakukan lantaran bus seperti Mira dan SR tidak akan mau mengangkut penumpang jarak dekat.
Saat kondektur menarik tiket saya bilang akan bayar tiket sampai Mojokerto namun saya akan turun di bypass Krian. Uang kembalian saya persilahkan untuk diambil saja namun kondektur itu tetap memberika uang 3 ribu perak kembalian.
Bus Mira keluar terminal Bus hanya membawa kurang lebih 10 penumpang, dan saat di dekat garasi bus EKA MIRA di Kletek berhenti karena mendapat operan penumpang dari bus Mira yang berangkat sebelumnya yang hanya memuat 5 penumpang saja. Rupanya bus sebelumnya akan PERPAL atau kembali ke garasi karena sepi penumpang.
Setelah 15 menit perjalanan sampailah saya di perempatan by pass Krian. Alhamdulillah perjalanan panjang saya selama 3 hari 2 malam berakhir sudah dini hari itu.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih