Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Pengalaman Naik GoJek

Driver GOJEK
Setelah mencoba GRABBIKE dan saya posting di artikel sebelumnya kali ini saya akan berbagi pengalaman naik GoJek. Pagi ini saya mencoba layanan kompetitornya yakni aplikasi karya anak Bangsa, download aplikasi "GOJEK". Sebenarnya saya lebih familiar dan mudah menggunakan aplikasi Grabbike namun setelah saya coba booking ternyata tarifnya pagi ini adalah tarif Rush atau Peak Hour dan untuk jarak sekitar 6.6 km dari Stasiun Pasar Senen ke Wisma 77 di daerah Slipi dikenakan tarif 35 ribu rupiah. Ah mending coba naik GoJek saja karena memang sedang ada promo. Cuman 15 ribu rupiah saja untuk jarak tertentu.

Sebelum turun dari kereta, GOJEK booking sudah saya kirim dan pas turun kereta driver Gojek telah menghubungi saya untuk menanyakan posisi terakhir saya dimana. Pas ditempat yang disepakati saya menunggu, pas juga HP lagi miskin PULSA, tengok kanan tengok kiri kucoba mencari cari driver Gojek yang banyak mangkal dan menjemput penumpang disitu. Akhirnya terpaksa kubeli pulsa 10 ribu rupiah untuk menghubungi pak Gojek, sambil memastikan lagi lokasi penjemputan, ternyata dia dalam perjalanan.


Kelemahan aplikasi GoJek ini tidak mencantumkan plat nomer sepeda motor pengemudinya jadi ada baiknya kita bertanya dulu berapa plat nomer motor dan motor apa yang dipakai si driver sebelum dia menjemput. Lain halnya dengan grabbike yang mencantumkan plat nomer motor pengemudi dibawah foto drivernya. Ini jelas membantu pelanggan mengenali pengemudinya.

Akhirnya setelah driver miscall ke HP saya nampak dari sisi kanan saya berdiri pengemudi GoJek melambaikan tangannya. Hanya menawarkan helm Gojek saja kepada saya tanpa masker dan tutup rambut, mungkin hanya opsional saja. Lalu lintas kebetulan tidak terlalu padat untuk ukuran hari Senin di Jakarta. Tidak sampai 30 menit saya telah sampai ke tempat tujuan. Inilah yang menjadi perhatian saya, saya bertanya kembali ke pengemudi GoJek berapa tarif yang mesti saya bayar??? saya bertanya dan berharap kejujurannya.

Nampaknya ada keraguan di hatinya untuk segera menjawab pertanyaan saya si driver berlagak sibuk menata kembali helm gojeknya, saya hanya tersenyum kecut, uang 25 ribu rupiah yang ada di genggaman tangan saya rupanya terlihat oleh si Driver. Dengan ragu ia menjawab eeehhmmm 25 ribu Mas ya???? Ya sudah dalam hati saya, ini memang sudah rejekimu Pak.. 





Tags: Mimpi manis penghasilan tinggi Ojek OnlinePenghasilan Driver GoJek, Derita Tarif Murah Ojek ONLINE, Naik Gojek di Jogjakarta, Satu Tahun GOJEK, Pengalaman Naik GRABBIKE

Comments

  1. Dengan adanya transportasi online/ Gojek memang memberi keuntungan bagi keduanya, antara penumpang dan driver gojek itu sendiri. Maka dari itu kita harus memberikan support penuh kepada driver-driver gojek supaya tahu Cara Mendapatkan Orderan Gojek Dengan Cepat

    ReplyDelete

Post a Comment

Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more