Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Menikmati Gado Gado jalan Pemuda Semarang

Gado gado jalan Pemuda dekat Balaikota Semarang

Jenuh tak tahu hendak kemana, siang itu saya keluar dari hotel hendak mencari makan siang. Sempat terlihat di mata saya saat itu selepas mengunjungi Lawang Sewu ada kedai gado gado khas Semarang di dekat kantor dinas walikota Semarang. Sebuah kedai kecil di depan pedestrian jalan Pemuda, salah satu jalan protokol di kota Semarang. Tepat di sampingnya ada warung makan nasi biasa mirip warteg. Saya lebih tertarik untuk mencicipi gado gado daripada makan dengan lauk seperti biasanya.

Warung kecil namun bersih, hanya ada satu bangku panjang yang muat tiga orang saja dengan meja makan menyatu dengan rombong. Terlihat jajaran toples berisi kerupuk dan emping melinjo, hmm sangat menggugah selera. Ibu penjual gado gado tersebut menawarkan menu komplit atau tanpa lontong, karena lapar segera menu komplit dengan dilengkapi lontong menjadi pilihan saya.

Sesaat setelah meracik berbagai komponen gado gado saya melihat sekilas bumbu gado gado berwarna coklat tua mirip bumbu pecel dituangkan kedalam piring. Waduh rupanya bumbu gado gado tersebut agak sedikit berbeda dengan gado gado di Surabaya yang sedikit berwarna agak merah.

Piring berisi gado gado dengan tumpukan krupuk dan emping melinjo tersebut terhidang di hadapan saya. Segera saya campur merata bumbu gado gado dengan isi didalamnya yakni tahu, lontong, selada air, kecambah atau taoge, kentang, krupuk dan emping. Bumbunya nyaris berasa mirip dengan bumbu pecel hanya lebih light atau ringan beda sekali rasanya dengan bumbu gado gado Surabaya yang berwarna agak merah muda dan agak manis rasanya. Sayuran didalamnya masih fresh dan semuanya dimasak dengan cara dikukus.

Didampingi dengan segelas es teh manis hanya dalam waktu 5 menit saja piring di hadapan saya licin tandas tak bersisa isi didalamnya.


Sambil menyalakan sebatang rokok saya memulai pembicaraan basa-basi dengan ibu si empunya warung. Lumayan lama dia berjualan di emperan jalan Pemuda tersebut. Lokasi yang sangat strategis karena berdekatan dengan balai kota Semarang, Lawang Sewu serta pusat perbelanjaan baru yakni Mall Paragon.

Setelah es teh habis, saya bertanya berapa harga makanan tersebut, ternyata 15 ribu rupiah untuk seporsi gado gado komplet dan segelas es teh manis. Lumayan lah untuk mengganjal perut siang itu.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu...

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Bar...

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di banda...

Archive

Show more