Stalaktit di Goa Akbar Tuban |
Salah satu obyek wisata yang sempat saya kunjungi adalah Goa Akbar selain Pantai Kelapa Panyuran dan Taman Lalu Lintas [Indahnya Nyiur Kelapa di Pantai Kelapa]. Berbekal Google Map saya sempat kesasar karena informasi dari map kurang jelas saya tangkap, akhirnya setelah berputar sekali akhirnya sampai juga di lokasi tujuan yang berada di dekat Pasar Baru Tuban. Hanya ada petunjuk berupa papan kecil di sisi kanan jalan yang bertuliskan Goa Akbar menyakinkan bahwa benar itu tempat tujuan saya.
Terletak di jalan masuk pasar yang cukup ramai mungkin bagi sebagian besar wisatawan akan ragu ragu untuk masuk, namun lambaian juru parkir dari kejauhan dan tulisan besar di gerbang masuk wisata meyakinkan saya bahwa benar itu tempatnya.
Lokasi parkir tepat di seberang jalan pintu masuk Goa, hanya mobil kecil dan minibus saja yang bisa masuk ke area tersebut. Sedangkan bus besar harus parkir di area lainnya. Setelah mobil terparkir Upik Abu segera menuju loket penjualan tiket di sisi kiri depan pintu masuk, ternyata HTM (Harga Tiket Masuk) Goa Akbar Tuban sebesar 5 ribu rupiah per orang, namun akan ada perubahan di awal tahun 2019 (Simak di Harga Tiket Masuk Goa Akbar Terbaru).
Parkir dan tiket parkir mobil Goa Akbar |
Di sisi kanan lorong masuk tepatnya di tembok terdapat Diorama yang menggambarkan sejarah kota Tuban dan Goa Akbar khususnya, saya kurang memperhatikan detailnya.
Di depan pintu masuk goa terdapat papan petunjuk dan peringatan, bahwa gua ini memiliki panjang rute sekitar 1.2 km dan bagi pengunjung yang memiliki penyakit asma dan gangguan pernapasan disarankan untuk tidak ikut menjelajahi gua.
Suasana masuk Goa diawal-awal masih mengasyikkan karena nafas masih kuat dan panjang, hamparan stalaktit di atas dinding gua, dinding yang basah karena tetesan air, cahaya temaram dari lampu penerangan goa serta kelelawar beterbangan menambah kesyahduan pengunjung yang menjelajah.
Jalanan berupa tangga naik dan turun licin akibat tetesan air, maklum karena musim penghujan mungkin saja akan sedikit berkurang jika musim kemarau saat masuk dan menjelajah ke dalam goa ini. Kewaspadaan dan kehati-harian wajib diperhatikan para pengunjung tentu saja dengan memperhatikan peringatan tertentu yang dipasang oleh pihak pengelola, semisal dilarang berteriak-teriak, dilarang berbicara kotor, dilarang berbalik arah dll.
Menjelang pertengahan rute, bau Guano atau kotoran kelelawar semakin menjadi-jadi maklum kotoran tersebut basah karena tetesan air. Dari sumber yang pernah saya baca kotoran kelelawar adalah berupa amonia yang bagus untuk pupuk organik tanaman bahkan lebih bagus dari bahan yang lain. Bau nya memang menyengat seperti bau amoniak.
Upik Abu sudah tak kuat menggendong si bungsu yang mulai rewel belum lagi terkuras habis karena menaik turuni anak tangga ditambah menghirup udara bercampur bau Guano yang menyengat. Akhirnya giliran saya menggendong si bontot di sisi perjalanan.
Untung saja sisa perjalanan hanya kurang beberapa ratus meter saja, karena di sisi lain gua sudah terlihat terang cahaya matahari menerobos dari atas. Udara yang pengap berganti dengan udara segar dari balik mulut goa diatas. Syukur Alhamdulillah kita bertiga bisa selamat dan sampai di pintu keluar gua yang lain.
Setelah keluar dari Goa rupanya dibagian yang lain terdapat deretan lapak lapak penjual oleh oleh berupa suvenir dan baju baju khas bertuliskan Goa Akbar dan pernak pernik yang lain.
Overall worthed liburan kali ini, berkeliling 3 obyek wisata dalam waktu setengah hari saja yakni di Pantai Kelapa, Goa Akbar dan Taman Lalu Lintas Kota Tuban. Untuk penilaian saya kasih nilai 6.5 dari maksimal 10 wisata Goa Akbar Tuban ini. Sampai jumpa di liburan berikutnya sobat....
Tags:
# Wisata Goa Akbar Tuban
# Harga Tiket Masuk Goa Akbar
# Letak Goa Akbar
# Parkir bus di Goa Akbar
# Wisata Pantai Kelapa Tuban
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih