Buah jambu biji lokal milik saya |
Tak banyak sekarang orang menanam pohon-pohon buah di depan halaman mereka, hanya satu alasannya yakni tidak tersedianya lahan yang memadai. Bisa dimaklumi memang ketersediaan lahan yang cukup apalagi di kota kota besar membuat orang malas untuk menyisakan sebagaian lahan rumah mereka untuk menanam pohon, paling banter hanyalah tanaman hias dalam pot. Tidak adanya lagi tanaman tanaman besar dengan akar besar dan menjalar menyebabkan air hujan tidak ada yang menyerap dan menyebabkan genangan air serta banjir.
Lain halnya dengan warga warga di pedesaan atau daerah pinggiran kota dimana lahan untuk pekarangan masih cukup luas untuk ditanami pohon pohon buah.
Saya sendiri hidup di lingkungan perumahan dengan luas rumah dan tanah hanya 105 meter persegi. Untungnya didepan halaman rumah pihak developer menyediakan sedikit lahan bagi tiap rumah untuk bisa ditanami pepohonan penghijauan. Semenjak menempati rumah ini saya sudah menanam pohon mangga manalagi dan gadung masing masing satu pohon. Kini satu pohon tumbuh nesar sedangkan satunya bentet dan anehnya kedua pohon itu tak pernah berbuah dalam kurun waktu 6 tahun terakhir.
Apa yang salah saya tak tahu, mungkin jarak tanaman yang terlalu rapat sehingga tanaman kurang nutrisi karena saling berebut. Di samping dua pohon mangga tersebut di area yang sama masih ada pohon belimbing, jambu biji dan sirsak. Belimbing sering berbuah meskipun sebiji dua biji, namun pohonnya bentet. Kalau sirsak saya tidak tahu kenapa bisa tumbuh mungkin karena biji yang terjatuh atau terbuang saat saya makan sirsak.
Yang menjadi perhatian saya adalah pohon jambu biji. Batang pohon berusia 3 tahun ini tak terlalu besar namun menjulang tinggi dan bercabang banyak. Pohon jambu klutuk atau biji ini tak pernah absen berbuah setiap bulannya walaupun sebiji atau dua biji. Namun buahnya tak pernah dimakan ulat walaupun terkadang dimakan oleh codot atau kelelawar karena matang di pohon.
Buah dalamnya berwarna merah jambu dengan daging buah kenyal dan kesat serta manis. Terkadang saya memakannya langsung dan jika berbuah agak banyak dibuat juice guava atau jus jambu biji merah. Tak jarang kalau kita keluar kota pohon yang sedang berbuah, buahnya sudah hilang saat kita kembali.
Satu lagi manfaat dari pohon jambu biji untuk kesehatan jika terkena diare baik saya atau keluarga, tinggal ambil daun yang masih muda kemudian kunyah kunyah dan telan, rasanya pahit memang tapi manjur dan efektif sebagai obat diare. Jika untuk obat si kecil, gerus sampai halus campurkan dengan madu dan air secukupnya lalu minumkan ke sang anak.
Satu lagi manfaat dari pohon jambu biji untuk kesehatan jika terkena diare baik saya atau keluarga, tinggal ambil daun yang masih muda kemudian kunyah kunyah dan telan, rasanya pahit memang tapi manjur dan efektif sebagai obat diare. Jika untuk obat si kecil, gerus sampai halus campurkan dengan madu dan air secukupnya lalu minumkan ke sang anak.
Saya lebih menyukai buah lokal walaupun kadang berharga lebih mahal dari buah import. Rasa buah lokal lebih eksotis dan tidak membosankan seperti buah import yang terlalu banyak pupuk dan obat obatan pengawet. Buah buah lokal seperti rukem, matoa, sirsak, durian, kecapi, duwet atau juwet adalah buah buah dengan rasa yang enak dan jarang sekali dijumpai sekarang kecuali durian mungkin.
Ah, andaikata saya punya lahan lebih untuk bercocok tanam buah buahan lokal tersebut.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih