Lokomotif bekas di Taman Abhirupa |
Sejak bermukim lebih dari 6 tahun yang lalu di Krian, tidak banyak perubahan terjadi di wilayah yang masih bagian dari kabupaten Sidoarjo. Entah terlupakan atau sengaja dilupakan oleh para pejabatnya, pembangunan di Krian sepertinya jalan di tempat, hampir tidak ada fasilitas umum baru terbangun di tempat ini. Padahal banyak sekali potensi di Krian yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi kerakyatan.
Pasar Baru Krian tempat untuk menampung limpahan pedagang kaki lima yang biasa berdagang di sepanjang jalan utama kota Krian hanya itu saja yang kelihatan. Namun jika anda lebih menilik ke dalam sebenarnya memprihatinkan, pasar baru tersebut nampak sepi pedagang.
Banyak lapak lapak kosong terutama di lantai 2 bangunan pasar yang mulai rapuh karena jarang ditempati. Hanya di emperan toko dan lantai pertama saja yang kelihatan bergeliat, itupun hanya ditempati pedagang makanan, dan sayur dan buah buahan. Hmm sebagai orang awam saya bisa mencium ada ketidakberesan dalam pengelolaan pasar baru ini. Semoga saja dalam pembangunannya bukan "Uang Rakyat" yang dipakai melainkan dari rekanan Pemkab Sidoarjo.
Pasar Baru Krian terletak persis di seberang Taman Abhirupa |
Di malam hari pasar baru tersebut dijadikan tempat atau area bermain anak anak seperti mobil remote, odong odong berlampu dan skate board. Ada juga lapak yang dimanfaatkan sebagai warkop dan kafe remang remang yang tidak jelas apa jualannya dengan lampu warna warni dan suara musik yang memekakkan telinga.
Beralih ke bahasan utama, rupanya pemerintah Sidoarjo dan kecamatan Krian khususnya berhasil mengubah RTH atau Ruang Terbuka Hijau bekas dari Pasar Sapi atau Pasar Kliwon Krian menjadi sebuah taman yang asri dan menarik. Taman tersebut diberi nama Taman Abhirupa.
Lokasi taman ini dulunya adalah tempat transaksi jual beli hewan ternak seperti sapi dan kambing di pagi hari saat hari pasaran tertentu, namun jika di malam hari dijadikan tempat prostitusi terselubung limpahan dari daerah belakang stasiun Krian yang berjarak hanya 300 meter.
Berbagai macam arena bermain untuk anak |
Kini taman tersebut ramai dikunjungi warga Krian di saat akhir pekan baik pagi, siang dan malam hari. Ada beberapa wahana permainan anak ditempat tersebut sayang karena kurang pemeliharaan dan kesadaran pengunjung banyak yang telah rusak. Yang paling mencolok adanya satu gerbong mini kereta api yang diletakkan persis di depan taman, jogging track dan tempat bermain skate board dan sepatu roda adalah yang paling dicari anak anak saat ke tempat ini.
Saya beberapa kali ke taman ini mengantar si bungsu bermain di pasar "senggol" yang ada di depan taman saat sore hari, fasilitas taman berupa toilet dan wastafel nampak tak terurus, toilet yang merupakan fasilitas umum juga tidak GRATIS alias bayar, penunggu dengan senyum masam dan kotak lusuh ada di depan kamar mandi, begitu juga parkir mobil dan motor, saat siang, pagi dan sore parkir di taman ini masih gratis tapi saat malam hari ada juru parkir yang menunggu dan menarik karcis parkir.
Toilet yang merupakan fasilitas umum tidak dikelola dengan baik |
Entah lari kemana duit parkir ini, tidak ada karcis resmi untuk parkir disini. Pastinya uang parkir ini lari ke oknum yang saya tidak tahu siapa dan kemana arah penggunaannya. Kalau uang hasil parkir untuk perawatan dan pemeliharaan taman saya tidak keberatan namun kita sudah mahfum bahwa parkir adalah lahan "basah" yang bisa membuat gendut perut pengelolanya. Ah sudah biarkan saja.
Dengan adanya taman ini paling tidak warga Krian bisa memiliki satu tempat hiburan murah meriah dengan keluarga daripada harus jauh jauh pergi ke alun alun kota Sidoarjo. Tinggal kesadaran kita selaku warga untuk bisa menjaga fasilitas umum dengan tidak merusak dan menyalahgunakannya.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih