Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

INILAH SERUNYA MALAM TAKBIR LEBARAN DI DESA

Pawai malam takbir Lebaran di desa

Lebaran identik dengan kemeriahan dan kegembiraan apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Perayaan Lebaran terutama malam takbiran berbeda-beda di berbagai daerah Indonesia.  Namun malam takbir tak hanya identik dengan mengumandangkan takbir sebagaimana mestinya, sekarang agaknya mulai bergeser dengan menyalakan mercon atau petasan dan kembang api warna-warni.

Hal ini mahfum terjadi hampir di semua tempat sebagaimana perayaan malam tahun baru. Kumandang gema takbir yang mestinya terdengar di surau surau, masjid dan musholla berganti dengan dar der dor suara mercon dan kembang api tak henti-henti.

Namun kemeriahan malam takbir saya rasakan lebih terasa di desa daripada di perkotaan. Seperti malam ini di desa kelahiran istri saya, sebuah sudut desa kecil di perbatasan kabupaten Gresik dan Mojokerto. Dusun Talunlo desa Gunungan Kecamatan Dawar Blandong.


Sejak diumumkan hasil isbat 1348 Hijriyah bahwa lebaran tahun 2017 jatuh pada hari Minggu 25 Juni maka berbagai persiapan yang sudah dilakukan maka acara kirab malam takbir Lebaran pun segera dilakukan dengan di komando takmir masjid setempat.

Takbiran di desa mertua identik dengan pawai mengarak hiasan berbagai bentuk dilengkapi dengan lampu warna-warni yang ditenagai oleh mesin diesel. Temanya saya ingat tak pernah berubah dari tahun ke tahun,  ada yang bertema Lebaran ada juga yang bertema lucu,  horor bahkan juga tema yang tidak nyambung dengan perayaan Idul Fitri.

Malam ini hiasan hiasan berupa kura-kura,  naga,  kupu-kupu, kuburan, bedug masjid,  dll diarak beramai-ramai mengelilingi penjuru desa,  tak lupa iringan musik-musik takbir dan juga letusan petasan tak henti henti yang mememakkan telinga.

Semua warga desa larut dalam kegembiraan, muka muka lugu orang desa memancarkan keceriaan. Anak besar, kecil, remaja bahkan orang tua bercampur baur dalam kegembiraan yang sama.

Lain halnya dengan malam takbir di Surabaya tempat kelahiran saya, semenjak kecil hingga dewasa hanya takbir keliling kota saja yang terjadi tanpa ada kegiatan apa-apa yang berkesan. Mungkin hal ini dikarenakan penduduk kota banyak yang sudah pulang ke desa kelahiran masing-masing sehingga kota-kota besar banyak ditinggalkan warganya.

Mudah-mudahan makna Idul Fitri terbawa di bulan bulan ke depan tidak hanya sekedar larut dalam euforia kegembiraan sesaat saja.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu...

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Bar...

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di banda...

Archive

Show more