![]() |
Selimut fasilitas bus EKA |
Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.
Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.
Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir.
Harga satu selimut itu lumayan juga sekitar 150-180 ribu per buah menurut si kondektur. Dalam hati saya setuju karena bahan dan juga jahitan selimut yang dilengkapi bordir tulisan bus EKA di selimut tersebut cukup bagus dan berkualitas.
Kondektur berkata "Yen bendino selimute ilang siji siji sido gak bayaran awak dewe" (Kalau selimut tiap hari hilang satu satu bisa bisa tidak gajian kita) karena dipotong atau klaim oleh pihak perusahaan.Sang sopir kemudian menimpali "Yen sesuk ilang maneh kandake wae nang menejemen untuk menarik aja semua selimut dari layanan fasilitas dan biarkan penumpang kedinginan".
Bagi saya itu adalah tindakan dan respon yang wajar dari kru bis, maklum semua kondisi dalam bus adalah tanggung jawab mereka. Bukan mengecilkan arti penumpang sebagai konsumen namun itu akibat perbuatan nakal oknum penumpang lainnya. Entah tahu atau tidak tahu menganggap selimut itu barang "GRATIS" yang dengan seenaknya bisa dibawa pulang.
Ukuran dan dimensi dari selimut itu tidak terlalu besar, jikalau penumpang memang "berniat" mengambilnya barang tersebut akan dengan mudah masuk kedalam tas ransel ukuran sedang. Yang pasti karena sudah bukan kejadian yang pertama maka kesimpulannya adalah ada oknum penumpang yang sudah memiliki niatan buruk untuk mencuri atau mengambil selimut tersebut.
Entah tindakan apa yang akan dilakukan kru bus selanjutnya untuk mengantisipasi kehilangan selimut ini. Yang pasti tidak mungkin menggeledah tas penumpang yang hendak turun.
test
ReplyDelete