Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

KERETA API KELAS EKONOMI DARI JAKARTA KE SURABAYA

Kereta Api Ekonomi Kertajaya berangkat dari Stasiun Surabaya Pasar Turi Merantau ke ibukota selama lebih dari lima tahun memberi saya pengalaman lebih dalam segala hal.  Mengurus semuanya sendiri, bertemu dengan banyak tipikal orang selama hidup di Jakarta dan juga selama di perjalanan.  Walaupun tidak setiap minggu saya pulang ke Surabaya,  namun setidaknya sebulan sekali rutin mengunjungi keluarga. Dengan gaji yang pas-pasan tentunya dibutuhkan trik agar uang kita cukup untuk keluarga dan kebutuhan saya sendiri.  Tiket kereta api bisa dibilang lebih murah daripada tiket bus apalagi pesawat terbang. Namun untuk naik kereta api sejak tahun 2012 tidak semudah tahun sebelumnya karena kita harus booking jauh-jauh hari sebelumnya dan tidak bisa ambil resiko membeli tiket go show atau di calo. Saya memilih tidak pulang jika memang tidak memiliki tiket daripada harus memilih naik bus yang lama perjalanannya tidak bisa saya tebak.   Pengalaman saya terakhir naik bus dari Sol

INCIP-INCIP AYAM GEPREK MBOK JUDES

Warung Ayam Geprek Mbok Judes di daerah Driyorejo Gresik Saya dan keluarga bukanlah tipikal orang senang yang makan di luar.  Di samping karena penghematan budget juga dikarenakan si kecil tidak begitu suka dengan makanan yang tidak dimasak oleh ibunya sendiri.  Namun sesekali kita juga makan di luar jika pergi ke Mall hanya sekedar untuk mengisi perut sambil membuat catatan atau review tentang tempat dan rasa makanan di warung atau restoran tersebut. Kebetulan istri dan anak saya penasaran dengan warung atau resto " Ayam Geprek Mbok Judes" yang terdapat tak jauh dari rumah.  Setelah capek dan lapar seharian jalan jalan ke hutan Bambu Keputih dan mengambil handphone istri yang di service di Plaza Marina. Akhirnya kita sepakat untuk mencoba mampir makan siang di warung tujuan kami tersebut di daerah Driyorejo walaupun ada yang lebih dekat di daerah Kemangsren Krian.  Sesampai di depan rumah makan tersebut situasi tak seberapa ramai pengunjung. Saya se

"Tahu Campur" Kuliner Khas Surabaya yang Mulai Tersisih

Pedagang Tahu Campur dan gerobak dorongnya Di wilayah Surabaya dan sekitarnya makanan yang satu ini mungkin masih bisa ditemukan namun keberadaannya kini mulai tersisih dan tergerus jaman. Ya, salah satu kuliner yang menjadi ciri khas kota Pahlawan ini diberi nama tahu campur .  Makanan ini berbahan baku atau terbuat dari, gorengan mirip combro terbuat dari singkong, tahu goreng diiris tipis,  mie kuning, toge panjang, selada air, dan irisan daging sapi yang terbalut tulang muda, krupuk,  serta bumbu khas dengan campuran petis udang. Dahulu saat Surabaya masih di tahun 80-an di kala saya masih berusia 7 tahunan pedagang tahu campur masih menjajakan dagangannya dengan dipinggul. Penjual m enggunakan bambu untuk memikul dua bakul besar, dimana satu berisi kompor tanah liat berbahan baku arang dan satunya adalah berisi piring serta perlengkapan dan bahan baku lainnya.   Tahu Campur Pedagang mulai menjajakan tahu campur berkeliling dari kampung ke kampung di Surabaya

EDISI LIBURAN TAK HARUS MAHAL "KOTA TUA SEMARANG"

Salah satu bangunan di kota tua Semarang Semarang memiliki kawasan  Kota Tua  di sekitar daerah Gereja Blenduk terus mengarah ke Tugu Muda dan stasiun Tawang Poncol. Deretan bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial Belanda berdiri di sepanjang jalanan, beberapa diantaranya masih terawat dan dipergunakan oleh pihak swasta serta pemerintah kota. Ada yang masih digunakan sebagai gedung perkantoran, restoran atau murni sebagai objek wisata. Selama 5 tahun ke belakang saya hanya bisa memandang kota Semarang hanya dari dua sisi saja,  yakni dari balik kaca gerbong kereta api dan ketika kereta berhenti sejenak di stasiun Tawang dan Poncol. Namun dengan memandang sejenak bangunan stasiun yang saya lewati  pastinya Semarang memiliki histori atau sejarah yang belum banyak tergali, khususnya bangunan bangunan tua dan bersejarahnya. Gedung MARBA di Kota Tua Semarang Itu saya dapat saat masih menjadi PJKA atau Pulang Jumat Kembali Ahad, istilah yang disematkan kepada orang ora

PUP DI TOILET KERETA??? KENAPA TIDAK :-)

Toilet di KA Ekonomi Kertajaya Sebelum seperti saat ini,  mungkin sekitar 3-4 tahun yang lalu saya juga mungkin mengalami phobia untuk pergi ke toilet kereta api . Bagaimana tidak saat masa kegelapan dunia perkeretaapian toilet kereta tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ada sepeda angin didalam toilet, keranjang atau ronjot pedagang asongan, dll. Sedihnya air juga tidak keluar dari kran air yang ada. Saya hafal betul trik oknum-oknum penumpang nakal yang dengan sengaja menutup toilet dari dalam agar tidak digunakan penumpang lain dengan tujuan yang sangat "naif" yakni agar dia bisa tidur tepat di selasar depan toilet yang memang lumayan luas. Ada peraturan tak tertulis saat itu yang bisa dengan mudah dipahami oleh orang-orang yang sering naik kereta saat itu,  jika ada tumpukan koran atau karton bekas atau terpal kecil di tempat tempat tertentu maka tempat itu sudah dikuasai dalam tanda kutip. Entah apa yang ada di benak mereka untuk kepentingan pribadi meng

Hmm?? Nikmatnya Buah Jambu Biji Lokal

Buah jambu biji lokal milik saya Tak banyak sekarang orang menanam pohon-pohon buah di depan halaman mereka, hanya satu alasannya yakni tidak tersedianya lahan yang memadai. Bisa dimaklumi memang ketersediaan lahan yang cukup apalagi di kota kota besar membuat orang malas untuk menyisakan sebagaian lahan rumah mereka untuk menanam pohon,  paling banter hanyalah tanaman hias dalam pot. Tidak adanya lagi tanaman tanaman besar dengan akar besar dan menjalar menyebabkan air hujan tidak ada yang menyerap dan menyebabkan genangan air serta banjir. Lain halnya dengan warga warga di pedesaan atau daerah pinggiran kota dimana lahan untuk pekarangan masih cukup luas untuk ditanami pohon pohon buah. Saya sendiri hidup di lingkungan perumahan dengan luas rumah dan tanah hanya 105 meter persegi. Untungnya didepan halaman rumah pihak developer menyediakan sedikit lahan bagi tiap rumah untuk bisa ditanami pepohonan penghijauan. Semenjak menempati rumah ini saya sudah menanam pohon ma

Pencari Kroto "Telur Semut Rangrang Makanan Burung"

Foto pencari kroto atau telur semut rangrang Secara tak sengaja kemarin di rumah mertua saya bertemu dengan seseorang yang memiliki profesi agak unik. Entah pekerjaan itu dilakoninya sebagai sambilan atau pekerjaan tetap saya kurang tahu. Saya hanya mengamati saja apa yang dilakukannya tanpa berusaha mengadakan tanya jawab atau interview karena takut mengganggu konsentrasi kerjanya.  Sebenarnya dari alat yang dia pegang orang sudah bisa menduga apa profesinya.  Berbekal galah bambu atau tongkat panjang sekitar 8 meter dan diatasnya diberi semacam saringan dari kain, saya dari awal bisa menebak bahwa orang ini hendak mencari sarang semut rangrang atau semut merah besar untuk mengambil telurnya dimana orang sering menyebutnya dengan nama kroto.  Ya telur semut dengan bentuk mirip buliran beras berwarna putih namun berbobot ringan tersebut yang menjadi buruannya.   Kroto atau telur semut tersebut adalah makanan  favorit bagi burung kicau. Menjadi buruan bagi para penggemar b

Tanaman Cocor Bebek "Tumbuhan dengan Nama Unik"

Tanaman Cocor Bebek Nama tumbuhan satu ini memang lucu namun jika kita tilik dari bentuknya tidak salah memang nama itu disematkan pada tumbuhan daun ini.  Daun-daun pada tumbuhan ini berbentuk mirip cocor, congor atau mulut bebek. Di sisi daunnya terdapat calon tumbuhan baru,  inilah yang dinamakan perkembangbiakan secara tunas adventik atau tunas muda . Dimana tunas daun muda akan tumbuh di sisi daun dan kemudian jika daun menjuntai ke tanah maka tunas tunas baru yang jatuh ke tanah tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.  Susah sekali menjumpai tumbuhan ini sekarang, kebetulan saya masih beruntung menemukannya di rumah mertua di desa.  Tumbuhan ini bisa dengan cepat sekali berkembang biak baik pada kondisi panas maupun dingin. Tidak ada perlakuan atau perawatan khusus untuk memelihara tumbuhan ini. Tidak ada yang istimewa dari tumbuhan ini kecuali cara berkembang biaknya.  Namun seperti halnya tanaman lainnya cocor bebek memiliki beberapa manfaat untuk peng

NAIK OJEK ONLINE DARI TERMINAL BUNGURASIH KE TERMINAL 2 BANDARA JUANDA

Tarif GOJEK dari terminal Bungurasih ke Bandara Juanda Terburu waktu karena bus yang saya naiki dari Bypass Krian stag di seputar daerah Kletek karena macet dan jalan lurus ke arah Medaeng ditutup sehingga kini bus-bus yang mengarah ke terminal Bungurasih harus memutar ke bundaran Waru terlebih dahulu.  Akhirnya bus merapat di Terminal Bungurasih kurang lebih jam 7 pagi.  Di saat jam sibuk tersebut apalagi di awal pekan jika saya tetap memaksa naik bus DAMRI ke bandara Juanda bisa saja saya akan terlambat untuk check in pesawat. Walaupun sebenarnya waktu tempuh dari Terminal Bungurasih ke Terminal 2 Bandara Juanda jika dalam kondisi normal adalah 20 menit, sedangkan ke Terminal 1 sekitar 30 menit. Ruko depan Gudang Garam di Medaeng Saya putuskan untuk turun di parkir pintu masuk terminal Purabaya. Saya sempatkan membeli sebungkus rokok di warung sambil membuka aplikasi GoJek , setelah berputar putar sebentar mencari driver terdekat akhirnya proses booking ojek online

HUTAN BAMBU KEPUTIH DAN TAMAN SAKURA SURABAYA TERNYATA DULUNYA PEMBUANGAN SAMPAH

Hutan Bambu Keputih Surabaya Beberapa kali melihat di internet dan review Google Maps mengenai tempat wisata baru di Surabaya ini yakni Hutan Bambu Keputih membuat saya penasaran ingin melihat sendiri keberadaannya. Letaknya tak jauh dari kampus saya dulu yakni ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dekat dengan bekas TPA Keputih Sukolilo. Kabarnya taman ini dibangun diatas TPA Keputih yang telah diuruk dan diubah menjadi taman cantik yang lumayan luas. Saya sempat agak bingung karena diarahkan oleh Google Maps lewat jalan Medokan Semampir, setelah saya melewati jalan yang mengarah ke Rungkut, dibelokkan ke perumahan Nginden Intan, sebenarnya saya bisa saja lurus untuk kemudian bertemu dengan jalan Soekarno Hatta atau Surabaya Outer Ring Road. Melewati jalanan sempit dan harus waspada dengan mobil dari arah depan, akhirnya saya sampai di wilayah Medokan Semampir dan tembus ke TPA Sukolilo setelah itu menjumpai terminal angkutan Keputih dan tepat di sebelahnya a

Taman Cantik di Krian "Taman Abhirupa"

Lokomotif bekas di Taman Abhirupa Sejak bermukim lebih dari 6 tahun yang lalu di Krian,  tidak banyak perubahan terjadi di wilayah yang masih bagian dari kabupaten Sidoarjo. Entah terlupakan atau sengaja dilupakan oleh para pejabatnya, pembangunan di Krian sepertinya jalan di tempat,  hampir tidak ada fasilitas umum baru terbangun di tempat ini. Padahal banyak sekali potensi di Krian yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi kerakyatan.  Pasar Baru Krian tempat untuk menampung limpahan pedagang kaki lima yang biasa berdagang di sepanjang jalan utama kota Krian hanya itu saja yang kelihatan.  Namun jika anda lebih menilik ke dalam sebenarnya memprihatinkan, pasar baru tersebut nampak sepi pedagang. Banyak lapak lapak kosong terutama di lantai 2 bangunan pasar yang mulai rapuh karena jarang ditempati. Hanya di emperan toko dan lantai pertama saja yang kelihatan bergeliat, itupun hanya ditempati pedagang makanan,  dan sayur dan buah buahan. Hmm sebagai orang

Archive

Show more