Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

BUDAYA JAPRE (JATAH PREMAN)

JAPRE (JATAH PREMAN) -
Menjadi seorang QC apalagi QC Buyer adalah profesi yang bergengsi dan sangat menjanjikan. Baik dari segi materi dan fasilitas. Banyak dari QC yang menjalani profesinya secara baik dan adapula yang menjadi keblinger karena profesinya tersebut. Namun banyak modus QC yang tersamarkan "Gue gak pernah minta uang ke pabrik, tapi kalo container gue rilis, ya mestinya pabrik tahu diri lah". Japre (jatah preman) kalo bahasa prokemnya.

Pernyataan itu kucuplik dari rekan sesama QC. Ada lagi satu pernyataan, Jangan pernah minta imbalan apapun dari pabrik kalo barangnya kamu rijek, tapi jangan tolak pemberian mereka kalo barang kamu rilis. 

Mungkin pabrik pabrik di area Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mungkin masih terbilang manis bagi "oknum QC" untuk meminta JAPRE, tapi coba kalo mereka ada di daerah  Jawa Timur, hhhm jangan diharap mas bro, terutama daerah terakhir yang saya sebut. Boro boro minta JAPRE, kadang air minum satu gelas ada gak akan keluar kalo kita gak minta

Saya masih ingat betul pada saat baru terjun menjadi QC, kebetulan waktu itu inspek di daerah pergudangan sekitar Surabaya, seorang temen QC dari buyer lain mengajak saya untuk makan siang bersama staff produksi pabrik.

Hari pertama sih belum ada masalah, pas hari kedua selesai makan kita berdua dihampiri "mungkin ibu kantin ya" lalu kita ditanya kerja di bagian produksi mana Mas? Spontan teman saya menjawab "kita QC buyer Bu!! Muka kita memerah malu karena dia menjawab di depan banyak orang pabrik, setahu saya QC buyer tidak mendapat bagian makan siang Mas!! 

Satu lagi kejadian yang tidak akan pernah saya lupa, waktu saya inspek di satu pabrik kecil sekitar Pasuruan, saya kira wajar saja kalo QC buyer ditempatkan oleh pihak pabrik di tempat yang layak "ber AC mungkin" dijamu dengan air putih dan makan siang, hingga pada saat saya keluar ruangan tempat saya membuat laporan inspek, saya bertemu dengan seseorang yang ternyata QC buyer juga yang anehnya dia tidak di tempatkan satu ruangan dengan saya, melainkan di ruang produksi, hingga dia berceloteh "Mas mas sampeyan enak dikasih ruangan ber AC, minum disediakan dapet makan siang, lha aku yang tiap hari kesini gak pernah dapat fasilitas macem itu.

Bersambung............

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda