Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Sejenak di Pangkas Rambut Pinggir Jalan



Setiap orang tentunya ingin bergaya dan tampil dengan penampilan sebaik baiknya. Walaupun termasuk kebutuhan tersier namun rupanya kini bisa jadi kebutuhan merawat diri bisa jadi menjadi kebutuhan sekunder.

Salah satu diantaranya adalah memotong rambut. Di kota kota besar sekarang banyak terdapat salon salon kecantikan bagi pria dan wanita, begitu juga barber shop atau pangkas rambut. Namun keberadaan tempat pangkas rambut tradisional masih belum tergantikan. Biasanya tempat tempat yang mereka sewa berada di keramaian seperti dekat pasar. Dengan menyewa ruangan tidak lebih 2x3 meter dengan dua buah kursi potong biasanya mereka beroperasi. Dengan ciri khas poster berbagai macam jenis model rambut yang dipasang di dinding begitu juga mirror atau kaca besar yang dipasang didepan dan dibelakang kursi pelanggan.

Dengan peralatan yang sederhana seperti gunting rambut otomatis dan manual, handuk kecil, dan silet cukur dengaan ketrampilan yang dimiliki setiap pelanggan yang memendekkan rambutnya hanya butuh waktu kurang lebih 10 menit dapat terlayani. Di beberapa daerah seperti tempat saya Krian, Sidoarjo ada keunikan tersendiri yang ditawarkan yakni bonus pijat di pundak dan kepala selama kurang lebih 2 menit untuk membuat rileks otot otot.

Dengan tarif sekitar 8-10 ribu rupiah, saya yakin profesi tukang pangkas rambut tradisional ini cukup menjanjikan dengan penghasilan yang sebanding dengan UMR atau bahkan lebih. Anggap saja tukang potong mendapat pelanggan sebanyak 15 orang per hari maka penghasilannya adalah 120 ribu per hari. Berarti jika dibuat reratanya dalam satu bulan dia mendapat 4.2 juta rupiah penghasilan kotor. Dikurangi biaya sewa tempat dan listrik satu juta maka penghasilan tukang potong rambut pinggir jalan adalah 3.2 juta dalam sebulan. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda