Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

BAKSO CAK WITO BRAYU BLANDONG MOJOKERTO

Menu Balungan di Bakso Cak Wito

Beberapa minggu lalu, Upik Abu ngebet banget pengen merasakan BAKSO Cak Wito di daerah Brayu yang letaknya tak jauh dari rumah ibunya atau mertua saya di daerah Dawar Blandong, Mojokerto.

Sengaja siang itu kita bertiga touring dengan si PUTIH, sebenarnya kasihan juga. Dengan bobot saya yang makin tambun begitu juga UPIK ABU yang makin melebar membuat si PUTIH pasti tersengal sengal di jalan.

Sengaja kita memilih jalan alternatif dan mengandalkan panduan GOOGLE MAP untuk mencari lokasi kuliner tersebut, sempat agak bingung di separuh perjalanan, akhirnya kita bertanya pada warga sekitar untuk mengetahui dengan jelas keberadaan warung bakso tersebut.

Kedai Bakso Cak Wito Brayu Blandong
Setelah melewati jalanan off road beberapa ratus meter, sampailah kita di tempat tujuan menjelang adzan Dhuhur. Warung bakso tersebut menjadi satu dengan rumah, di bagian depan adalah dapurnya dan di sisi kiri samping dan depan adalah ruang makannya. Tersedia dua pilihan yakni lesehan dan duduk. Tempatnya relatif bersih dan nyaman, terletak persis di depan lapangan desa Brayu.

Upik Abu memesan satu porsi bakso urat, mie bakso dan seporsi balungan atau “tulang sapi”. Di sisi dinding terpampang jelas harga masing-masing menunya. Saya sempat melirik dan hanya bergumam “Lumayan Mahal” untuk makanan di desa yang agak terpencil. Tak apalah, semoga harga sebanding dengan rasa.


Menu BAKSO CAK WITO

Akhirnya muncul juga menu yang kita pesan, semangkuk bakso urat dengan pentol yang lumayan besar walaupun tidak JUMBO, mie bakso dan satu mangkok “BALUNGAN”. Sebagai orang yang sudah melanglang buana mencicipi kuliner dimana-mana, dari tampilan awalnya terutama kuah baksonya saya sudah bisa menebak gimana rasa akhirnya. Pengen tahu gimana rasanya………………

Pertama, bakso uratnya sangat biasa sekali menurut saya bahkan tidak terasa urat dagingnya sebagai ciri khas bakso urat. Rasa pentol nya bisa dibilang ‘Maaf” minim dengan rasa daging sapi, untuk kuahnya hampir tak ada yang istimewa.

Kedua, untuk sop "balungan" atau tulang belulang sapinya. Rasa kuahnya sama seperti kuah baksonya karena diambil dari kuah yang sama. Untuk balungan sapinya ya lumayan lah, masih banyak daging di sela-sela tulangnya.
Upik Abu pun yang tidak memiliki “TASTE” sebagai kulinerawati juga berkomentar yang sama dengan menu yang dipesannya. Hahaha kasihan dech loe, jauh di luar ekspetasi atas apa yang sering diposting teman teman grup WA nya.

OVERALL saya jadi bingung mau kasih nilai berapa. Jadi kalau pengen tahu sendiri silahkan datang saja sendiri, dan merasakan kuliner ini. Dan berikan penilaian anda sendiri, daripada saya salah salah kata…

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda