Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Trip Report Naik Bus Semeru dari Sukun ke Tirtonadi Solo

Bus Semeru Semarang-Solo ngetem di Sukun

Niat awal saya adalah berangkat dengan menggunakan armada bus EKA Semarangan dari "jalan baru" Kaligawe dengan jam keberangkatan jam 2 siang. Namun naas jam 2 kurang beberapa menit ketika saya tiba di tempat biasa mangkal yakni dekat dengan tempat pembelian tiket bus Nusantara tepat di sebelah kiri jalan Kaligawe sebelum masuk gang jalan Padi Raya tak nampak bus EKA siang itu.

Akhirnya saya memutuskan untuk naik bus lokal Semarang Solo dan berharap ketemu dengan bus EKA di terminal bayangan Sukun. Sampai di Sukun sekitar jam setengah 3 siang tak nampak juga bus yang saya cari. Nampak bus bus seperti Taruna dan Safari Lux sedang ngetem menunggu penumpang naik dan menunggu jam berangkat.

Beberapa menit berlalu tak nampak juga bus yang saya tunggu hingga nampak merapat sebuah bus berwarna putih agak kusam dengan livery bertuliskan SEMERU. Calo dan timer Sukun berteriak-teriak memanggil penumpang "Solo Solo lewat tol". Nampak juga seorang kru bus dan kebetulan seorang wanita berdiri tepat di pintu belakang bus berteriak hal yang sama.

Sekilas terdengar seorang timer berteriak "rodok suwe gak po po EKA ne perpal" agak lama gak apa apa EKA gak jalan. Saya hampiri timer tersebut sambil menanyakan kebenaran hal tersebut dan iya mengiyakan dengan isyarat anggukan. Segera saya naik dari pintu belakang nampak didalam bus kursi sudah terisi hampir separuh lebih penumpang.




Sama seperti bodi luar bus yang sudah agak berumur kondisi didalam bus nyaris sama, interior dalam bus kelihatan sudah termakan usia. Sekilas saya coba mencari tahu dari karoseri mana bus ini dibuat namun tak saya temukan. Kursi bus reclining seat sudah agak susah untuk dinaikturunkan. Penyejuk udara dalam bus tidak terasa dingin walaupun juga tak terasa panas. Menurut saya bus ini dulunya mungkin bus Pariwisata yang kemudian dikaryakan menjadi armada bus reguler.

Bus Semeru sendiri memiliki trayek Solo-Semarang (Mangkang) dan sebaliknya dengan hanya beberapa armada saja karena jarang sekali saya lihat keberadaannya di jalur ini. Tak berapa lama bus akhirnya berjalan meninggalkan terminal bayangan Sukun dan beberapa ratus meter kemudian berbelok ke kiri untuk mengambil jalan putar balik masuk tol Semarang Bawen.


Tiket bus Semeru Semarang Solo

Kru bus perempuan ternyata adalah kondektur bus Semeru, dengan cekatan dia segera menarik ongkos perjalanan. Ternyata tiket yang ditarik adalah 35 ribu untuk rute Semarang Solo. Selama perjalanan AC bus terasa semriwing hangat bukannya dingin. Tak apalah toh saya juga tidak suka dengan hawa yang terlalu dingin.

Bus membelah sepinya jalan tol Semarang Bawen sore itu, saya pun sejenak terlelap dalam tidur. Tak banyak hal menarik yang saya temui selama perjalanan. Namun seingat saya bus merapat di Terminal Tirtonadi Solo sekitar jam 6 sore lebih beberapa menit ini berarti hanya butuh waktu kurang dari 3 jam perjalanan. Lumayan lah hampir sama dengan waktu perjalanan dengan menggunakan bus SR dan EKA Patas.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda