Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

SUATU PAGI DI BUSWAY


Pagi ini seperti biasa ada pekerjaan di daerah Cakung, orang pabrik sengaja aku suruh jemput di UKI cawang supaya lebih cepat sedangkan aq sendiri naik busway koridor 9 dari depan kantor. Ah rupanya busway kalo sekitar jam 9 pagi sudah agak sepi penumpang nya, tapi aq kurang beruntung awalnya karena tidak kebagian kursi juga, Hingga akhirnya kebagian juga waktu di halte Semanggi.

Dari awal gua sebenarnya sudah memperhatikan penumpang satu ini, entah dia habis ronda malem atau begadang ama isteri ngepel rumah nya yang habis kebanjiran, yang pasti ibu ibu disebelahnya udah dibuat risih karena sandaran kepalanya dan mungkin bau rambut nya yang lepek kena air hujan hehehe yang pasti kantuknya berat sekali seberat beban hidupnya week wek .

Eee ternyata kursi sebelahnya yang ditempati ibu-ibu itu ditinggal dan dengan terpaksa gua dudukin daripada encok kambuh karena berdiri terlalu lama. Dan benar saja giliran aku yang kena musibah dengkuran dan sandaran bapak bapak itu, terbukti belum sampai 3 menit, rambutnya yang dah beruban dan kasar bagai sapu ijuk menyandar dengan tenang si bahuku, beberapa saat kutahan kesabaranku habis juga, pelahan kuangkat bahuku dan sesaat bapak itu sadar dan kepala nya tegak lagi, eee anjrit belum sampai 10 detik, balik lagi. 
Mana persis di kursi seberang dua atau mungkin 3 orang ABG sedang ngobrol asyik, kalo dilihat dari gestur dan gerak tubuh nya pasti cabe-cabean nih, keduanya cowok, satunya body atletis kulit putih berbulu tapi waduh pake lip gloss mas bro, sedang satunya kurus kulit bersih n gaya bicaranya dah menyiratkan pada sosok O... hehehe. Sampai di halte pancoran barat kursi dibelakang ada dua yg kosong, dan dengan bahagia kutinggalkan tiga orang itu yang asyik dengan dunianya masing masing. 

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda