Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Beda Mebel Export dan Mebel Lokal

Mebeler atau furniture kualitas export

Mumpung lagi sepi kerjaan nih, tema posting kali ini sesuai dengan bidang kerja saya bidang mebeler atau furniture.  Tema kali ini yakni beberapa perbedaan antara MEBEL EXPORT DAN MEBEL LOKAL. Di Indonesia furniture atau barang mebeler mungkin masih menjadi kebutuhan sekunder atau tersier bagi kebanyakan orang. Jika ada kebanyakan menghiasi ruang kantor dan ruang tidur, yakni meja kursi tamu dan ranjang untuk tempat tidur dan meja kursi makan. Sedangkan untuk meja kerja, meja belajar dan rak TV mungkin jika diperlukan saja.

Untuk di Indonesia orang mungkin masih favorit dengan mebel Jepara an istilah yang sering kita temui. Memang dengan harga relatif murah dan bersaing kita masih bisa dapatkan mebel lokal dengan kualitas yang lumayan menurut saya. Dengan kisaran harga 2.5 - 3.5 juta kita sudah bisa mendapatkan satu set meja dan kursi tamu yang sudah di finishing. Sedangkan untuk meja dan kursi makan kisaran harga dari 1-2 juta tergantung dari banyak kursi kita sudah mendapat satu set meja dan kursi makan. Sedangkan untuk ranjang tempat tidur kisaran harga antara 3-5 juta itupun tergantung dari matras yang kita pilih.

Mebel lokal, sumber foto Google
Sebenarnya untuk mebel mebel Jeparaan ini kualitas cukup bagus, namun ada beberapa kelemahan mendasar yang sering saya temui, antara lain:

1. Sering kita temukan kayu yang split/retak pada beberapa bagian setelah pemakaian beberapa bulan, ini dikarenakan proses (KD/kiln dry) atau pengeringan kayu tidak bagus sehingga kadar air dalam kayu atau istilah mebelnya MC tidak mencapai standard bakunya yakni 10-12%. Seringkali kayu yang digunakan masih terlalu basah dan tinggi kadar airnya, sehingga bila terkena perubahan cuaca maka kayu akan mengalami keretakan di beberapa titik. Biasanya penjual mebel akan mengakali retak retak ini dengan menggunakan dempul kayu. Baca artikel saya yang lain mengenai cara menggunakan MC meter untuk kayu.

2. Finishing yang ala kadarnya. Finishing yang digunakan umumnya menggunakan plitur atau politur kayu dengan ditambah aplikasi stain serta sedikit antique finish. Untuk orang awam biasanya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, namun bagi yang tahu mengenai mebel mungkin mebel lokal memiliki proses finishing yang kurang halus.

3. Konstruksi yang kurang bagus, untuk mebel yang bukan upholstered (bagian dalam berupa kanvas) atau orang umum menyebutnya sofa mungkin tidak menjadi masalah besar. Ini kebanyakan saya dijumpai di sofa sofa lokal dimana konstruksi bagian dalam nya kurang halus dan cenderung berbahaya jika kita mengerti konstruksi mebeler. Namun untuk mbeler seperti kursi, meja dan almari jangan khawatir masalah konstruksi saya bisa jamin karena bagus menurut pengalaman saya.

Untuk jenis yang kedua yakni mebel buatan industri besar yang kebanyakan orang bilang mebel MDF an. Mebel jenis ini biasanya memiliki model minimalis dan terbuat dari MDF, dan particle board yang dilapisi veneer, baik itu wood veneer maupun resin veneer. Untuk konsumsi kebanyakan orang Indonesia adalah meja belajar, rak TV, rak rak dapur dan lemari pakaian serta nakas nakas kecil. Mebel jenis ini biasanya berkonstruksi KD (knok down) artinya bisa dirakit dan dicopot ulang. Beberapa kelemahan mebel jenis ini adalah:

1. Karena material yang digunakan adalah MDF dan PB, maka mebel ini rawan sekali terkena jamur dan terkikis perlahan jika terkena kelembaban apalagi air secara langsung. Terlebih lagi kelembaban di Indonesia sebagai negara tropis tergolong tinggi sehingga masalah ini akan terjadi jika kita tidak pandai merawat dan menempatkan mebel kita. Artikel mengenai material ini dapat anda baca di postingan saya tips memilih furniture.

2. Model dan warna yang kurang NYENI menurut saya, karena memang mebel jenis ini bersifat minimalis.

3. Konstruksi yang lemah, karena bersifat knock down, jangan harap kita mendapatkan mebel yang awet seperti mebel peninggalan kakek nenek kita dulu. Konstruksi yang digunakan biasanya adalah dowel kayu dan pen besi serta screw sebagai penguatnya. Saran saya cek secara rutin bagian bagian sambungan dari mebeler anda, apabila ada bagian yang loose atau kurang segera kencangkan lagi dan bisa anda gunakan lem kayu sebagai penguat namun dengan resiko mebel anda tidak bisa anda copot copot lagi kedepannya.

Untuk mebel yang kualitas export saya sambung lagi di POSTING selanjutnya....

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda