Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

X PERTAMA NAIK BUS MUNCUL SOLO SEMARANG (bagian 1)

Bus MUNCUL trayek Solo Semarang Mangkang

Bus EKA yang saya naiki dari Surabaya masuk terminal Tirtonadi pas setelah adzan sholat subuh pagi itu, dari dalam terminal terdengar suara khas muadzin yang "cempreng" mengumandangkan iqomah dari masjid Al Musafir terminal Tirtonadi.

Segera saya berlari menuju ke arah timur terminal dimana masjid tersebut berada agar tidak ketinggalan sholat Subuh berjamaah. Tidak seperti biasanya, awal pekan itu jamaah sholat Subuh hanya dua saf saja itupun tidak penuh.

Selesai sholat dengan agak santai saya menuju bagian barat terminal dimana bus dengan tujuan seperti Magelang, Jogja, Semarang Mangkang dan Terboyo berada. Walaupun terminal Terboyo di Semarang sudah ditutup operasionalnya nyatanya bus reguler AKDP Solo Semarangan masih menggunakan trayek tersebut walaupun bus tidak masuk terminal dan hanya putar balik di depan SMP Sultan Agung jalan Kaligawe.

Beberapa orang tukang ojek terminal Tirtonadi tak lagi mencoba menawarkan jasanya pada saya, mungkin saja mereka sudah hafal dengan "muka" saya yang sering blusukan keluar masuk terminal paling cakep di pulau Jawa ini versi saya hehehehehe.
Tiket bus Muncul
Dari jendela kaca di bagian terminal Barat bisa saya lihat deretan bus Safari Lux menunggu giliran berangkat tak nampak bus EKA Semarangan yang jadi incaran saya. Saya memilih keluar dari pintu keluar paling ujung terminal Barat dan menunggu bus EKA di bagian luar. 

Jam masih menunjukkan setengah 5 pagi lebih sedikit. Namun tiba tiba dari arah timur melaju kencang bus yang saya hafal betul lampu bagian depannya, benar saja itu bus EKA cuman belum jelas jurusan mana, namun bus itu tiba-tiba berbelok di gate Semarang Terboyo dan bukan di gate paling pojok. 

Saya coba melihat lebih jelas kapan nama jurusan bus dibagian depan ternyata tujuan Semarang, saya berlari hingga keluar terminal, namun lambaian tangan saya dan satu calon penumpang lain tak dihiraukan sopir dan kondektur, bus itu melaju kencang bagaikan dikejar setan.

Dari calon penumpang yang sama-sama melambaikan tangan saya pastikan bahwa bus tersebut adalah EKA Semarangan. Saya menyerah dan kembali ke dalam terminal menunggu bus Raya yang akan berangkat jam 6 pagi. [Armada Terbaru Bus EKA Jetbus3]

Didalam terminal saya melihat mandor bus EKA walaupun bukan yang biasanya, saya hampir dia dan bertanya "Pak kuwi mau EKA Semarang tho? Iya Mas, jawabnya. Lha kok tumben jam-e maju? kata saya. Nguber jam Mangkang, Mas. Sudah dari jam seperempat jam ngetem di pojokan, dan kalau mau maju jam saya larang ambil penumpang di terminal karena beberapa hari lalu sempat diprotes awak kru bus Rajawali, katanya.

Sampeyan mau ke Semarang tho?, katanya. Coba naik bus Muncul wae Mas, daripada nunggu Raya kelamaan. Bus e penak kok, cepet sisan gak ngetem ngetem kayak yang lain, ujarnya. (bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda