Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

INJAK KAKI PERTAMA X DI BANDARA "BARU" AHMAD YANI SEMARANG (bagian 2)

Bandara Baru Ahmad Yani Semarang
Dari luar kelihatan bangunan gedung yang masih baru dibangun, masuk ke dalam gate keberangkatan tidak ada pemeriksaan dari pihak keamanan.
Terlihat beberapa tenant atau gerai yang masih dalam tahap penyelesaian, sekilas bandara ini mirip desainnya dengan bandara Ngurah Rai di Denpasar.

Berbelok ke arah kiri kita jumpai counter check in beberapa maskapai penerbangan, saya segera menuju konter Wings Air untuk check in penerbangan ke Surabaya dengan jadwal 18.50 WIB. Lepas dari konter check in para penumpang bisa langsung menuju boarding room di lantai 2. Sebelum masuk ke tempat itu pemeriksaan tiket dan barang bawaan penumpang dilakukan. 

Setelah menjalani pemeriksaan infra merah scan, nampak tangga berjalan atau elevator ke lantai berikutnya dimana boarding gate berada.
Sekali lagi setelah melihat model desainnya mirip sekali dengan bandara udara di Denpasar, Bali. Ruang tunggu di rancang ala ala modern, dengan bangku stainlees panjang yang sering kita jumpai di bandara lain, juga kita jumpai bangku bundar warna warna dengan karpet sebagai emasnya yang terlihat cozy minimalis.

Terdapat beberapa tenant atau gerai toko makanan, souvenir, dll di tempat tersebut, juga area permainan anak anak, musholla, kamar kecil atau toilet.
Saya coba beranjak ke lantai berikutnya untuk menunaikan sholat Maghrib, terdapat elevator yang membawa kita ke lantai 3. Ternyata lantai ke 3 bangunan tersebut dikhususkan untuk executive lounge, namun belum semuanya buka, hanya ada satu yang sudah beroperasi yakni di sisi kiri kalau dari lantai tersebut.


Posisi musholla sendiri ada di sisi kanan lantai 3, ternyata bangunan musholla tersebut cukup besar dan nyaman. Mungkin bisa menampung lebih dari 100 jamaah sholat. Tak banyak calon penumpang yang sholat di tempat tersebut mungkin mereka lebih memilih di musholla lantai 2 daripada harus naik ke lantai 3.

Setelah menunaikan sholat Maghrib, saya kembali lagi ke lantai 2 menunggu waktu penerbangan. Sambil berjalan jalan saya melihat berbagai fasilitas lain yang dimiliki bandara ini, antara lain: adanya komputer PC termasuk sambungan internetnya di sisi sebelah kanan dekat dengan gate 3, ternyata terlihat juga di sisi kiri dekat dengan gate 1. Colokan listrik juga terdapat di beberapa sisi ruangan.

Overall bandara baru Ahmad Yani Semarang, jauh lebih besar dan nyaman dibanding dengan bandara yang lama. Hanya saja letaknya yang cukup jauh dari jalanan utama jika dibandingkan dengan lokasi lama.

Semoga pemerintah propinsi Jawa Tengah bisa menyiapkan sarana dan prasarana yang murah dan memadai dari dan menuju bandara, sehingga tidak muncul berbagai keluhan seperti pada bandara lama.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda