Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Trip Surabaya-Jepara (Angkutan dari Kudus ke Jepara)



Bagi yang belum pernah backpackeran ke Jepara, anda bisa naik bus ini dari sub terminal Jetak Kudus, dari terminal Jati Kudus kira kira 15 menit perjalanan naik ojek, bisa lebih lama lagi kalau naik angkutan umum yang kadang ada kadang tidak. Kalau saya mending naik opang dari terminal Jati Kudus ke sub terminal Jetak dengan ongkos standard 20 ribu rupiah.

Dari terminal kecil ini anda bisa lanjut ke Jepara naik bus kecil dengan tarif 15 ribu rupiah, kadang kalau sopir atau kondektur baik hati cukup dengan 10 ribu rupiah saja. Namun tidak saya sarankan naik bus ini dengan kondisi barang bawaan ransel ransel besar apalagi saat jam jam kerja dan sekolah, anda akan diprotes habis habisan oleh penumpang lain dan kondektur.

Jam pagi bebarengan dengan jam berangkat siswa siswa ke sekolah, emak-emak ke pasar dan pegawai berangkat ke pabrik sebenarnya adalah saat terbaik naik bus mini dr Jetak ke Jepara karena bis akan suossss jalannya namun jelas akan penuh sesak dengan penumpang, lainnya halnya kalau di saat jam jam setelahnya, bus mini tersebut akan berjalan seperti "Geri" siput Sponge BOB, dan akan lama ngetem.

Ada satu bangku favorit saya yakni satu bangku dekat dengan pintu keluar agak kedalam, dimana bangku ini hanya sendirian saja sehingga agak nyaman bagi penumpang dewasa dengan badan yang agak tambun seperti saya.

Lama perjalanan dari terminal Jetak yakni perbatasan antara Kudus dan Jepara biasanya satu setengah jam hingga dua jam tergantung kondisi lalu lintas dan tentu saja kondisi sopir, ada satu armada favorit saya yang jalan sekitar jam 7 pagi dari Jetak dimana kondisi bus cukup bersih didalam dan exterior luar juga lumayan bagus dan tidak suka ngetem terlalu lama.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda