Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

TRIP REPORT "EKA CEPAT" SEMARANG SURABAYA SAAT IMLEK 2018 (IKI BUS PATAS OPO BUMEL???)

Penumpang penuh sesak dan berdiri di bus EKA Semarangan

Jujur saja saya kecewa kali ini dengan kru bus Eka Surabaya Semarang dengan nomer lambung...... yang saya naiki dari Semarang. Saya memaklumi bahwa saat libur panjang adalah waktu dimana kru bus bisa bernafas agak dalam karena banyaknya penumpang.

Saya juga memaklumi walaupun bus EKA berstatus CEPAT namun bukan Patas alias Cepat Terbatas,  jadi bukan terbatas pada jumlah penumpang.

Apalagi di jalur Semarang Solo bus AKAP macam EKA masih bisa dengan bebas menaik-turunkan penumpang dari jalan, saya sungguh masih bisa memaklumi. Namun seharusnya awak bus bisa memaklumi bahwa bus patas dengan konfirgurasi kursi 2-2 dan total tempat duduk hanya 48 saja kali ini dimuati lebih dari 80 orang.

Kejadian ini berawal saat sore hari sebelum libur hari raya Imlek keesokan harinya, penumpang masih sepi saat saya naik bus ini dari dalam terminal Terboyo, namun saat bus keluar area terminal. Terlihat penumpang berjubel di ujung jalan keluar kawasan. Bus sudah hampir penuh penumpang saat memasuki tol Tembalang. 

Lepas tol dan saat bus berhenti sebentar di terminal bayangan Sukun, penumpang yang sedari pagi tidak kebagian tempat duduk di bus sebelumnya berhamburan naik ke dalam bus, tak lama bus telah penuh sesak dengan penumpang termasuk yang berdiri.

Saya pikir kru bus akan segera belok ke arah jalan tol lagi untuk bisa langsung ke arah Bawen karena bus sudah penuh penumpang. Namun nyatanya tidak, bus menyasar calon penumpang yang berdiri di pinggir jalan yang sedari pagi tidak terangkut bus sebelumnya.

Bus yang penuh terus dinaiki penumpang, anehnya kok ya mau penumpang naik ke bus yang telah sesak. Sekali lagi alasan yang masuk akal adalah hari ini adalah libur panjang akhir pekan. Apapun dan bagaimanapun caranya penumpang akan berusaha pergi dengan cara apapun.

Saya terus terang miris apalagi melihat penumpang ibu ibu yang membawa serta bayi atau balitanya. Saya bukan orang yang tak tahu diri dan tidak mau berbagi kursi dengan penumpang prioritas semacam itu. Namun bagi saya hal macam ini bukan murni salah saya,  kru bus dan calon penumpang sendiri memaksa naik.

Saya pupus rasa belas kasihan dan tak ingin terjebak dalam gundah hati.

Bus berhenti sebentar di bengkel tambal ban untuk menambah angin. Bus kembali melaju saya pikir sudah cukup dengan apa yang didapat, ternyata beberapa penumpang baru masih juga dinaikkan, total mungkin ada .... penumpang sekarang di bus EKA yang saya naiki.

Kembali ke faktor keselamatan, jalanan Semarang Solo penuh dengan tanjakan dan turunan dengan lebar jalan yang tidak terlalu. Kondisi semacam ini tentu sangat membahayakan, di saat turunan tajam bus akan melaju kencang karena penuh dengan beban,  dan saat ditanjakan akan agak susah karena muatan. Jangan bilang mesin bis masih baru atau selalu terkontrol.

Kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen Subang sudah jadi buktinya.  Bus pariwisata premium itu terbalik dan menyebabkan puluhan nyawa melayang.

Kepada pihak bus EKA mohon untuk menjadi perhatian,  jangan sampai peristiwa kecelakaan akan jadi preseden buruk bagi perusahaan anda ke depan. Jaga nama baik perusahaan dan kenyamanan serta keselamatan penumpang.

Satu lagi saking penuhnya penumpang, air minum sampai lupa dibagikan,  catet ya no lambung bus kali ini S7505US.

Tags:

# Bus EKA double glass
# Bus EKA lewat TOL panjang
# Armada EKA Jetbus 3
# EKA Surabaya Semarang

# Jadwal Bus EKA terbaru

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda