Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

BELI BARANG RIJEK??? MUNGKINKAH???

Era belanja on-line rupanya benar benar melanda hampir seluruh bagian dunia, apalagi ditambah pandemi Corona yang terjadi di semua belahan bumi. Alih-alih pusat perbelanjaan ditutup dan takut untuk belanja di pasar atau tempat perbelanjaan kini masyarakat lebih memilih dan mungkin bahkan sudah terbiasa berbelanja secara online. Bahkan beli obat batuk di apotek dekat rumah saja sudah bisa dilakukan secara online.

Berbicara masalah barang dan kwalitasnya baik yang dijual online maupun di pasaran pada umumnya masyarakat tentu mengenal istilah barang KW, ori, BM maupun rijek. Kali ini saya akan berbicara masalah barang rijek saja dan bukan yang lain.

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia per QC an tentu saya banyak mengetahui seluk beluk mengenai barang dan kwalitasnya. Dan tentu saja barang "RIJEK" sebagai tema utama artikel saya kali ini. 

Barang RIJEK dalam suatu proses produksi sejatinya adalah barang yang secara grade atau tingkatan termasuk dalam tingkat terendah dalam satu lot proses. Dan biasanya di pabrik akan dipisahkan dari produk yang sudah lolos proses quality control. Dan setahu saya produk rijek atau produk gagal tersebut tidak akan ikut di jual ke konsumen akhir, apalagi produk akhir nya berskala export. 

Produk gagal tersebut jarang sekali bisa didapat kembali sekalipun oleh karyawan perusahaan apalagi produk tersebut dijual untuk brand brand terkenal. Sebagai contoh ada perusahaan sepatu yang cukup terkenal di daerah Jombang, Jawa Timur, jika ada sepatu yang tidak lolos proses quality control maka sepatu tersebut akan dimusnahkan dan tidak diproses kembali atau bahkan dijual secara diam-diam. Hal itu terkait masalah hak paten dan perjanjian legal antara pabrik dengan buyer pemegang merek.

Jadi jika ada produk dengan embel-embel RIJEK beredar di pasaran saya hanya berasumsi produk tersebut diperjualbelikan secara tidak resmi dari "oknum" karyawan pabrik ke pedagang. 

Memang produk RIJEK tidak sepenuhnya jelek dan tidak bagus, produk rijek adalah produk yang secara standar kualitas tidak terpenuhi. Sebagai contoh, ada lubang kecil di baju, jahitan yang sedikit amburadul ataupun potongan pola yang agak miring dll. Bahan-bahan yang dipergunakan pada produk RIJEK berasal sama seperti dari produk yang "ORI atau orisinil atau Asli" namun karena ada sedikit cacat pada  hasil akhir maka produk ini terpaksa harus di sortir.

Semoga penjelasan saya ini bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda