Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

TARIF BUS PATAS SURABAYA-SOLO-JOGJA-MAGELANG DAN SURABAYA-SEMARANG NAIK MENGGILA SETELAH PANDEMI


Setelah berhenti beroperasi selama masa PSBB dan saat awal pandemi COVID-19 merebak, sekarang armada bus AKAP dan AKDP dari dan ke Surabaya sudah mulai beroperasi semenjak awal bulan Juni kemarin. Namun di awal mulai beroperasinya transportasi bus tersebut saya sempat merasakan betapa sulitnya mencari dan menunggu bus yang saya ingin tumpangi. Maklum saja seperti yang dikatakan kondektur yang sempat saya tanya, armada bus PO tersebut belum beroperasi secara normal, hanya separuh dari armadanya yang jalan.

Saya sempat menunggu hampir satu setengah jam di bypass Krian saat tengah malam karena menunggu bus Patas arah ke Solo saat itu. Beruntung sebelum pukul satu dini hari bus Sugeng Rahayu Patas yang berwarna orange melintas dan saya pun bisa melakukan perjalanan ke Solo.

Namun sedikit agak kaget saat kondektur menarik ongkos atau tiket, untuk tujuan Surabaya ke Solo tiket dibandrol 115 ribu rupiah dan belum termasuk servis makan yakni 15 ribu kalau gak salah. Jika dibandingkan dengan tiket TUSLAH saat lebaran kenaikan tarif kali ini lebih besar. 

Jika tarif pada hari normal sebelum masa pandemi Corona tujuan Solo hanya dibandrol 75 ribu rupiah tanpa servis makan sedangkan saat menjelang Lebaran tahun yang lalu seingat saya harga tiket hanya 105 ribu rupiah. Berarti ada kenaikan 10 ribu daripada tarif hari raya.

Jika dihitung prosentase maka kenaikan tarif bus saat ini adalah 66% atau separuh lebih dari tarif biasanya. Padahal saat tarif Tuslah atau saat Lebaran dan libur akhir tahun prosentase kenaikan tarif hanya sebesar 40% saja. 

Dalam hal ini saya belum mencari referensi apakah kenaikan tarif bus ini khususnya kelas PATAS telah disetujui pihak terkait atau belum. Jika dengan alasan penumpang sepi, atau adanya pembatasan jumlah penumpang dalam setiap busnya. Mungkin alasan yang pertama yang bisa saya terima, karena kenyataannya memang demikian.

Namun jika alasannya adanya pembatasan jumlah penumpang dalam setiap busnya saya bisa katakan TIDAK, karena beberapa kali saya naik aturan tersebut tidak berlaku. Bus hampir penuh semua kursinya dan tidak adanya pengaturan tempat duduk.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda