Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

KaCaNg BeRaS

Kacang Beras

KACANG BERAS - Cemilan dan nyemil paling tidak itu hobi yang menyenangkan terutama bagi orang Indonesia kebanyakan. Kemarin secara tidak sengaja saya menemukan kembali cemilan unik masa kecil yakni kacang beras. Kebetulan saat mau masuk pintu pabrik di daerah Sukabumi, perut sedikit protes karena dari pagi belum sarapan. Mampirlah saya di toko kecil samping pabrik yang kebetulan menjual aneka gorengan, kopi dan makanan kecil lainnya. 

Setelah mencomot secuil pisang goreng mata saya berputar melihat aneka cemilan yang tergantung, ha mata saya tertuju pada bungkusan kecil kacang berwarna merah kehitaman. Ahh, rupanya kutemukan lagi dirimu setelah sekian lama jarang kutemui. 

Sejurus kemudian ku sobek bungkus plastik, dan mulai kurasakan dirimu, ternyata rasan dirimu tetap sama dari dulu sampai sekarang, manis gurih dan sedikit pedas karena mungkin udah ditambahi sedikit bumbu cabe. Ya, itulah kacang beras. Mungkin kalo di daerah Jawa, khususnya Jawa Timur masih bisa kita temui cemilan ini, namun yang membuat saya terkejut cemilan ini ada juga ya di daerah Sukabumi dan rasanya juga tetap sama. Apa yang membuat orang dari Jawa juga.

Bagi saya cemilan masa kecil dulu lebih sehat daripada cemilan saat ini yang lebih banyak mengandung penyedap rasa. Mungkin bagi anda yang lahir di era 70 dan 80 an, cemilan seperti Opak, Sagon, Berondong, kerupuk melarat/ kerupuk upil, kacang kedele dan kacang beras goreng tidak terasa asing bagi anda. Namun bagi anak anak kita atau generasi selanjutnya, jika tidak ada yang meneruskan usaha kuliner ini, bukan tidak mungkin kita tidak akan bisa menemukan lagi kelak.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda