Jembatan kayu di Ekowisata Mangrove Surabaya |
Perjalanan melewati kampung Wonorejo timur jalanan cukup sempit hingga harus bergantian jika ada mobil berpapasan. Jalanan yang becek dan berlubang anda akan jumpai di sepanjang perjalanan. Ini mungkin bisa menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya, agar infra struktur jalan menuju lokasi bisa segera diperbaiki.
Setelah kira kira 3 kilometer anda akan menemui perumahan yang saya lupa namanya, anda belok ke kanan, ada papan kecil bertuliskan WISATA MANGROVE WONOREJO di sebelah kanan jalan, anda harus cermat memperhatikannya. Kemudian anda akan menjumpai gardu PLN yang cukup besar di sebelah kiri jalan, anda lurus saja mengikuti jalan yang ada hingga anda temui area parkir yang cukup luas di sebelah kiri jalan ini berarti anda sudah sampai di lokasi.
Di dekat lokasi parkir terdapat lesehan yang berbentuk JOGLO di sediakan untuk istirahat sehabis berwisata di wahana wisata mangrove. Saya kira lokasi ini biasa dijadikan tempat briefing jika ada studi wisata dari sekolah sekolah. Sayang sekali waktu saya berkunjung kesana kondisi sekitar Joglo sangat kotor, sampah makanan dan minuman berserakan baik di dalam dan di luar. Harusnya pihak pengelola menyediakan lebih banyak lagi tong tong sampah atau mungkin pengunjung yang kurang menyadari tentang arti KEBERSIHAN.
Rumah Joglo di lapangan parkir |
Sampah berserakan di rumah Joglo |
Hutan mangrove itu bukan hutan seperti biasanya lo yaa... karena biota yang ada didalamnya pencampuran biota darat dan laut. Di dalam lokasi terdapat pondok-pondok kecil (bukan pondok pesantren lo yaa....) tapi rumah rumah kecil yang terbuat dari kayu dan biasanya ada di dekat dekat hutan. Pondok kayu tersebut adalah perpustakaan kecil yang didalamnya banyak terdapat koleksi buku buku. Di depan pondok kayu ini adalah tempat favorit pengunjung sebagai lokasi pengambilan foto, baik itu foto pre wedding, foto profesional maupun foto foto selfie.
Masuk disana kita langsung naik tangga kecil, jalannya terbuat dari kayu di bawahnya adalah rawa-rawa dengan mangrove atau bakau sebagai biota utamanya. Di sepanjang jalan yang berupa jembatan kayu ada pembatasnya supaya pengunjung tidak terperosok/jatuh ke dalam rawa rawa, dan di pembatasnya di tempelkan papan pengetahuan tentang mahkluk mahkluk yang ada di wahana wisata mangrove itu. Seperti jenis jenis burung yang ada pada gambar di bawah ini:
Papan informasi habitat burung |
Sayang sekali rutenya pendek dan ada satu jalur dari jembatan kayu tersebut putus dan ambrol sehingga kita tidak bisa melintas secara langsung ke sisi bagian kanan. Kita harus kembali lagi ke posisi awal dan berbelok ke kanan untuk menuju wahana selanjutnya. Apa mungkin bu Risma sudah tahu tentang hal ini ya??? Kalo tahu pasti sudah diperbaiki atau masih menunggu anggaran tahun depan??? Sedih dehhh...
Jembatan kayu penghubung |
Memasuki sisi kanan area wisata ini kondisinya memprihatinkan, jalan penghubungnya adalah jalan makadam (jalan batu kerikil dan berpasir) dan kebetulan becek sehabis hujan. Hal ini perlu mendapat perhatian pemkot Surabaya, kiranya jalan masuk ke lokasi utama perlu di aspal atau paling tidak di paving agar lebih nyaman bagi para pengunjung.
Sentra makanan di Ekowisata Mangrove Wonorejo |
Jogging track Ekowisata Mangrove Wonorejo |
Kira kira 100 meter kemudian terdapat sentra kuliner sayang tidak menjual kuliner khas Surabaya, hanya menjual snack dan minuman. Tak jauh dari sentra makanan tersebut terdapat persewaan perahu motor bagi pengunjung yang tidak ingin capek dengan berjalan kaki menikmati wahana Mangrove ini tarifnya 25 ribu rupiah per orang.
Loket penjualan tiket masuk Ekowisata Mangrove Wonorejo |
Perahu motor di Ekowisata Mangrove Wonorejo |
100 meter kedepan terdapat pintu masuk ke wahana mangrove yang posisinya menjorok ke laut, di lokasi JOGGING TRACK pengunjung dikenakan tarif masuk 2 ribu rupiah per orang. Saran saya sebelum anda memasuki wisata ini apalagi di area Jogging tracknya sebaiknya bawa persediaa air minum karena track yang lumayan panjang dan ada baiknya memakai lotion anti nyamuk yang biasanya banyak jika musim hujan dan kalo hari menjelang sore.
Secara garis besar sebenarnya tempat wisata ini bisa menjadi wisata baru andalan kota Surabaya, namun maaf di banyak sisi ada hal yang harus dibenahi. Yakni, infrastruktur jalan masuk ke lokasi, fasilitas bagi pengunjung semisal TOILET mestinya di GRATISKAN, jembatan kayu di area wisata ada 2 titik yang ambrol (harusnya segera diperbaiki), infrastruktur jalan di lokasi utama, sarana informasi bagi pengunjung (customer service, petugas guide tour).
Secara garis besar sebenarnya tempat wisata ini bisa menjadi wisata baru andalan kota Surabaya, namun maaf di banyak sisi ada hal yang harus dibenahi. Yakni, infrastruktur jalan masuk ke lokasi, fasilitas bagi pengunjung semisal TOILET mestinya di GRATISKAN, jembatan kayu di area wisata ada 2 titik yang ambrol (harusnya segera diperbaiki), infrastruktur jalan di lokasi utama, sarana informasi bagi pengunjung (customer service, petugas guide tour).
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih