TUGAS SEORANG QA DAN QC - Artikel kali ini saya
akan membahas tugas seorang QC dan QA, semacam SOP (Standard Operating
Procedure) untuk QA dan QC yang dirangkum seperti dibawah ini:
1. Pengecekan harus
memiliki sampel acuan (Approval Sample) yang dibuat dan
disetujui pada proses awal produksi. Sample acuan ini biasanya bisa berbentuk
sample barang dan sample warna.
2. Pengecekan test
report, adakalanya buyer (consumer) tertentu menghendaki agar barang yang
dibelinya harus melewati prosedur testing di laboratorium test tertentu. Jika
hal itu menjadi satu ketentuan wajib maka hendaknya kita cek dulu, apakah
report test tersebut masih valid dan hasilnya PASS. Valid dalam hal
ini hasil tersebut belum kadaluarsa, biasanya berlaku 1 tahun semenjak produk
tersebut di test.
3. Jumlah barang
yang hendak kita cek jika menggunakan sistem random inspeksi hendaknya telah
selesai 80-90% dari total kuantiti yang ditentukan. Ini
berarti jika jumlah barang yang hendak diinspek sebanyak 1000 pc maka minimal 800
pc harus telah selesai dan dalam kondisi terpacking. Ini untuk menjaga
subyektifitas inspek yang kita lakukan.
4. Pada saat pull
sample (memilih barang) yang hendak kita inspek harus se random
atau seacak mungkin pengambilannya, agar dapat mewakili kondisi barang yang ada
dalam satu lot. Biasanya jumlah karton sample yang diambil adalah akar
dari jumlah total karton yang ada, misalnya ada 400 karton di
produksi maka jumlah pull out sample karton nya adalah 20.
5. Melakukan pengecekan:
Sejauh yang saya ketahui
ada 4 tipe pengecekan dalam setiap satu sesi inspeksi, yakni:
Inspeksi packing
(menggunakan inspeksi special S-3)
Inspeksi fungsional (menggunakan inspeksi special S-1)
Inspeksi visual (menggunakan inspeksi biasa, Level I, II, III tergantung
permintaan)
Inspeksi ukuran (menggunakan inspeksi special S-1, S-2, S-3 tergantung
permintaan)
Keempat tipe inspek
diatas adalah untuk random sampling dengan menggunakan AQL. Untuk cara membaca
table AQL, dapat anda baca di artikel saya sebelumnya yakni di Cara Membaca Tabel AQL.
Secara detail akan saya
jelaskan hal hal yang mencakup ke empat tipe pengecekan di atas:
1. Inspeksi packing
menitikberatkan pengecekan pada:
· Karton box yang digunakan sesuai standar (baik
ukuran, berat, jenis karton)
· Karton marking (UPC, barcode number, nomor PO)
harus sesuai dokumen
· Kondisi karton
2. Inspeksi fungsional menitikberatkan pengecekan pada:
· Semua komponen produk harus sesuai dengan
standar pada dokumen
· Fungsi dari produk, tidak adanya malfungsi
· Material yang digunakan
· Tidak adanya komponen produk yang hilang dan
malfungsi
· Pada produk yang dirakit, produk harus
mudah dirakit dan dirakit sesuai dengan petunjuk perakitan
yang disediakan
3. Inspeksi visual
menitikberatkan pengecekan pada hal hal yang secara langsung dapat dilihat oleh
konsumen secara langsung, semisal: Dents (tepos), Scratch (beret), Kotoran
(bekas lem, noda, debu, dll) Tidak tajam pada titik titik tertentu, Kasar
4. Inspeksi ukuran
menitikberatkan pengecekan pada:
Pengecekan ukuran dari
produk baik, dimensi ataupun berat dan membandingkannya dengan standard
awal. Toleransi yang biasanya diberikan adalah + 5% dari
standar yang diberikan.
5. Pembuatan report hasil inspeksi
Untuk sementara ini saja
yang bisa saya bagikan, saya akan tambahkan beberapa point di artikel saya
berikutnya. Jika ada pertanyaan dan komentar saya akan sangat senang untuk
berdiskusi dengan anda.
Demikian artikel mengenai tugas seorang QA dan QC semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih