KA Kertajaya berangkat dari Stasiun Pasar Senen |
Sempat populer dalam sebuah tayangan di stasiun TV swasta nasional, lagu ini mungkin cocok bagi para "Penglaju" semacam saya dan rekan rekan lainnya. Hampir 5 tahun bolak balik Jakarta Surabaya menjadi rutinitas tiap minggu bagi kalangan kami para "PJKA" lovers.
Tentu saja kami bukan pegawai Jawatan Kereta Api, tapi "Pulang Jumat Kembali Ahad" dimana kita balik dari Jakarta pada sore hari Jumat dan kembali ke Jakarta pada hari Minggu sore dari kota masing-masing.
Tentu saja kami bukan pegawai Jawatan Kereta Api, tapi "Pulang Jumat Kembali Ahad" dimana kita balik dari Jakarta pada sore hari Jumat dan kembali ke Jakarta pada hari Minggu sore dari kota masing-masing.
Terakhir saya sempat baca di blog PJKA ada seorang anak dari pejuang PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) membuat sebuah novel dengan judul "SABTU BERSAMA AYAH". Ya, bisa ditebak dari judul novel bahwa novel tersebut bercerita tentang anak dalam setiap minggunya hanya bertemu dua hari satu malam dengan sang Ayah.
Saya sendiri belum tahu pasti apakah benar isi novel tersebut sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Namun keharuan itu seringkali saya alami di saat meninggalkan pagar rumah dan berpisah dengan kedua buah hati saya. Setahun yang lalu keharuan melihat anak perempuan saya dengan mata berkaca-kaca melihat kepergian saya balik ke Jakarta, namun sekarang saya yang terharu melihat tingkah lucu anak laki laki saya yang baru berumur satu tahun itu.
Saya sendiri belum tahu pasti apakah benar isi novel tersebut sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Namun keharuan itu seringkali saya alami di saat meninggalkan pagar rumah dan berpisah dengan kedua buah hati saya. Setahun yang lalu keharuan melihat anak perempuan saya dengan mata berkaca-kaca melihat kepergian saya balik ke Jakarta, namun sekarang saya yang terharu melihat tingkah lucu anak laki laki saya yang baru berumur satu tahun itu.
Suasana dalam gerbong KA Kertajaya Ekonomi AC |
Kembali ke kereta malam. Pagi ini saya baru tiba di stasiun Senin sekitar jam 8.25 pagi, ya terlambat setengah jam masih wajar dari jadwal semestinya. Kereta api Kertajaya berangkat dari Stasiun Pasar Turi jam 9 malam berarti lama perjalanan sekitar 12 jam.
Waktu tempuh yang menurut saya sudah cukup lumayan dibanding dengan satu tahun sebelumnya yakni sekitar 13 sampai 14 jam. Hal ini dikarenakan jalur kereta lintas utara dari Jakarta ke Surabaya telah menjadi dua jalur sampai kota Lamongan. Ini menjadi satu hal yang menggembirakan setelah 70 tahun Indonesia merdeka jalur ganda kereta api jarak jauh bisa diwujudkan.
Waktu tempuh yang menurut saya sudah cukup lumayan dibanding dengan satu tahun sebelumnya yakni sekitar 13 sampai 14 jam. Hal ini dikarenakan jalur kereta lintas utara dari Jakarta ke Surabaya telah menjadi dua jalur sampai kota Lamongan. Ini menjadi satu hal yang menggembirakan setelah 70 tahun Indonesia merdeka jalur ganda kereta api jarak jauh bisa diwujudkan.
Sementara untuk jalur lintas Selatan saya sendiri belum tahu pasti perkembangannya karena saya jarang sekali naik kereta jalur tersebut karena waktu tempuhnya yang cukup lama. Namun sekitar 6 bulan yang lalu saya lihat jalur ganda tersebut mulai dibangun dari Purwokerto ke arah Kebumen, sedang dari Cirebon ke Purwokerto seingat saya sudah dibangun jalur ganda.
Colokan listrik, sejak akhir tahun 2015 sudah ditambahkan di gerbong kereta kelas ekonomi |
Sebenarnya kalo pemerintah ada niatan baik untuk kesejahteraan rakyat dan pemerataan ekonomi, pembangunan jalur rel baru relatif lebih menguntungkan daripada membangun jalan raya baru atau pelebaran jalan, kita tahu Jalur darat Pantura sudah sedemikian padatnya apalagi menjelang Lebaran, sedang jalur Selatan tidak terlalu banyak dilirik orang karena banyaknya tanjakan dan kelokan curam.
Kembali ke kereta malam.
Dari Surabaya ke Jakarta, kereta Kertajaya tidak banyak berhenti karena "crash" menunggu kereta lain seperti dulu, karena sekarang kereta dari dan ke Jakarta telah memiliki jalurnya sendiri. Dari Surabaya kereta Kertajaya berhenti di stasiun stasiun berikut untuk naik turun penumpang (Lamongan- Babat- Bojonegoro- Cepu) Jawa Timur, (Ngrombo, Semarang, Pekalongan, Tegal) Jawa Tengah, kemudian Cirebon (Jawa Barat) langsung di Stasiun Jatinegara dan terakhir Stasiun Pasar Senen.
KA Kertajaya berhenti di Stasiun Tegal |
Jadi rasa kantuk pagi ini tidak terlalu seperti biasanya. Biasanya bangku kosong sering kita dapat kalo kita pulang dari Jakarta ke Surabaya, karena biasanya banyak penumpang turun di Semarang, Cepu, Bojonegoro, dll sehingga kita bisa tidur bebas di bangku walaupun hanya 2 atau 3 jam saja. Sekian pengalaman dari saya, mudah mudahan lain kali bisa saya sambung...
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih