Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

CARA MUDAH MERUBAH JAM ATAU JADWAL PENERBANGAN TIKET PESAWAT GARUDA

Boarding tiket Garuda Indonesia

Hari ini jadwal penerbangan saya ke Surabaya dari Semarang sebenarnya jam 16.40 dengan menggunakan Garuda Indonesia GA368, namun karena pekerjaan telah selesai BIG BOS menyuruh saya untuk balik ke Surabaya karena pekerjaan lain telah menunggu. Jujur saja walaupun saya telah ratusan kali naik pesawat tapi dalam kasus rebooking atau merubah jam penerbangan baru kali pertama ini.
 

Saya email ke kantor untuk proses re-schedule atau merubah jadwal penerbangan ini, namun karena travel agent telah tutup di Thailand orang kantor hanya bilang coba contact saja call center Garuda. 

Malam hari sebelumnya saya coba mencari jadwal penerbangan Garuda paling awal dari Semarang ke Surabaya serta bagaimana cara merubah jadwal penerbangan pesawat. Ternyata penerbangan paling awal adalah GA 364 dengan jadwal penerbangan 9.10 pagi, namun untuk informasi bagaimana jelasnya proses merubah jam penerbangan tidak ada yang menjelaskan secara gamblang dan mudah. 

Malam hari itu juga saya sempat ngobrol dengan manager saya seorang ex patriat bahwa dia seringkali merubah jadwal penerbangan Garuda untuk domestik flight, dia menjelaskan kita hanya perlu bertanya di counter check in. Dan katanya lagi dia tidak pernah kena biaya tambahan atau free of charge. 

Paginya sekitar jam setengah 7, saya beranjak pergi dari hotel di kawasan Sudirman Semarang menuju bandara Ahmad Yani. Tengok kanan kiri tidak ada burung biru taxi yang lewat, saya telpon customer service nya ternyata pelayanan sangat memuaskan, hanya menanyakan no hp saya dan posisi dimana serta warna pakaian saya dan satu unit taxi telah meluncur.

Saya disarankan untuk menyeberang ke sisi jalan yang lain di sebelah kanan Novotel atau tepat di seberang Paragon Plaza. Tak lebih dari 5 menit terlihat si burung biru melintas dan putar balik menghampiri saya, sempat bertanya balik apakah benar taxi ini atas perintah dari opis si driver menjawab serta menyebut juga nama saya. 

Perjalanan ke bandara Ahmad Yani Semarang dari Paragon Plaza tidak lebih dari 30 menit hanya terkena macet di jalanan melingkar yang terdapat lebih dari 5 lampu lalu lintas. Dan ongkos taxi sekitar 42 ribu rupiah termasuk tiket parkir bandara 4 ribu rupiah. 

Saya terpaksa menunggu sekitar satu jam di luar, sekitar jam setengah 9 saya coba datang ke customer service garuda di sebelah kanan pintu keberangkatan. Mereka memberi jawaban setelah di cek bahwa penerbangan yang lebih awal tersebut full booked, saya disuruh langsung aja ke counter check in untuk cross check lagi, saya masuk ke check in area dan menanyakan lagi apa ada seat kosong untuk penerbangan awal tersebut, ternyata full booked juga namun saya dianjurkan untuk mendaftar di waiting list barangkali ada penumpang yang batal terbang. 

Saya kembali lagi ke customer service untuk membuat waiting list dan ada tambahan biaya sekitar 105 ribu rupiah jika saya mendapat seat nantinya. Saya disuruh balik lagi ke counter check in, kemudian di bagian tersebut nama saya dimasukkan daftar dan disuruh menunggu di depan counter hingga jam 9 atau 10 menit sebelum keberangkatan. Pas jam 9 saya ke petugas check in dan bertanya apa ada kursi kosong, ternyata dijawab tunggu 10 menit lagi Pak, karena ada penumpang yang belum boarding dan pesawat kebetulan delay 15 menit.


Dengan amat penuh kesabaran menunggu, kurang dari 5 menit petugas memanggil saya dan mengatakan agar segera membayar biaya re-booking tiket di counter depan. Segera saya keluar lagi dan segera menunjukkan waiting list print out agar diproses menjadi tiket baru, sayangnya proses tersebut harus diketik secara manual. Memakan waktu kurang lebih 5 menit, hati sudah dag dig dug takut tertinggal pesawat.

Petugas counter menjawab kekhawatiran saya dengan mengatakan bahwa pesawat sedikit delay dan petugas check in akan menunggu saya hingga proses tersebut selesai. Setelah membayar biaya sebesar 103 ribu rupiah. Saya diberi print out tiket re-booking, dan kembali lagi ke check in counter untuk print out tiket saya. 

Dan alhamdulillah selesai, saya segera masuk ke boarding area dan mendapati pesawat saya masih dalam proses naik turun penumpang. Itulah pengalaman saya mengenai proses rebooking atau mengubah jadwal/jam keberangkatan tiket pesawat Garuda. Mudah sebenarnya namun kadang birokrasi yang membuat sedikit masalah dan memakan banyak waktu.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda

Archive

Show more