Terminal Joyoboyo Surabaya |
Letak terminal Joyoboyo sendiri adalah di jalan Joyoboyo no 1, berada di depan Kali Wonokromo dan sangat dekat dengan Kebun Binatang Surabaya. Dulunya terminal ini sangat ramai oleh penumpang dan juga bus-bus antar kota. Seingat saya bus bus antar kota yang dulu beroperasi di terminal ini adalah Surya Perdamaian, Sri Lestari, Hasti, Mila, Akas, Baruna, Hafana, Jawa Indah, Kalisari, dll. Namun sepertinya banyak dari bus yang saya sebut diatas telah gulung tikar.
Sayang seperti kebanyakan terminal di saat itu, kesan ruwet, kumuh, becek, bau pesing itu yang masih ada diingatan. Namun kini setelah hampir lebih dari 30 tahun sekilas saya melihat ada banyak perubahan kecuali satu ikon khasnya yakni adanya tugu dengan kaleng biskuit diatasnya. Jika kita dari arah Wonokromo dan hendak ke Gunung Sari atau ke Raya Darmo terlihat jelas kantor pengelola Terminal dan papan tulisan Terminal Joyoboyo berdiri dengan gagah dan cantik.
Namun jika anda perhatikan dengan seksama, banyak sekali angkot yang berjejer manis dan teratur di luar terminal. Tidak ada nampak tanda-tanda bahwa angkot angkot tersebut menanti penumpang yang akan menaikinya.
Saya sempat berhenti sejenak di depan terminal, miris ternyata. Tidak banyak penumpang didalam terminal. Terminal yang sudah tertata rapi namun nyatanya fungsinya tidak maksimal. Wajah transportasi umum di negara kita memang aneh menurut saya, transportasi massal seakan tidak terurus, lalu lalang sepeda motor lebih banyak di jalan daripada angkot atau bus kota.
Ini yang menyebabkan banyak terminal di Surabaya kelihatan sangat sepi dan tidak kelihatan ada aktifitasnya bisa dibilang "Mati Segan Hidup Tak Mau". Sebut saja terminal Bratang, Kenjeran, dan Joyoboyo itu sendiri.
Sayang seperti kebanyakan terminal di saat itu, kesan ruwet, kumuh, becek, bau pesing itu yang masih ada diingatan. Namun kini setelah hampir lebih dari 30 tahun sekilas saya melihat ada banyak perubahan kecuali satu ikon khasnya yakni adanya tugu dengan kaleng biskuit diatasnya. Jika kita dari arah Wonokromo dan hendak ke Gunung Sari atau ke Raya Darmo terlihat jelas kantor pengelola Terminal dan papan tulisan Terminal Joyoboyo berdiri dengan gagah dan cantik.
Angkot angkot ngetem di terminal Joyoboyo |
Saya sempat berhenti sejenak di depan terminal, miris ternyata. Tidak banyak penumpang didalam terminal. Terminal yang sudah tertata rapi namun nyatanya fungsinya tidak maksimal. Wajah transportasi umum di negara kita memang aneh menurut saya, transportasi massal seakan tidak terurus, lalu lalang sepeda motor lebih banyak di jalan daripada angkot atau bus kota.
Ini yang menyebabkan banyak terminal di Surabaya kelihatan sangat sepi dan tidak kelihatan ada aktifitasnya bisa dibilang "Mati Segan Hidup Tak Mau". Sebut saja terminal Bratang, Kenjeran, dan Joyoboyo itu sendiri.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih