Tiga bulan berlalu hari hariku kini ramai bersama keluarga kecilku. Selepas merantau hampir 5 tahun lebih di Jakarta untuk mencari nafkah bahkan si kecil pun terpaksa harus kutinggalkan dan tidak kutunggui saat kehadirannya di dunia ini. Kini canda dan tawa mewarnai hari hariku.
Kini jarang sekali aku makan di luar rumah kecuali jika ada pekerjaan di luar kota. Masakan istri mau tak mau kunikmati untuk menghindari mulut bawelnya xixixi. Jujur setelah merasakan beratnya mencari uang, makanan apapun bakal aku santap habis. Bahkan nasi sisa kemarin yang belum basi aku habiskan.
Soal menu jangan ditanya, saya selalu menyarankan ke istri masak makanan yang anak kita suka, kita hanya mengikuti saja. Dan yang menjadi masalah adalah kedua anak saya super duper susah kalo urusan makan. Padahal masakan umiknya tidaklah terlalu buruk mungkin hanya kurang variasi saja dalam penyajiannya.
Namun terkadang kita berdua punya masakan idola yang hanya orang tua saja mau memakannya karena pedas. Ya, penyetan sambal adalah makanan paling enak bagi kita berdua. Entah itu ikan asin, ikan teri, tahu, tempe dan telor kita buat sambal lalu kita penyet dengan ulekan. Sedangkan untuk sayurannya saya lebih suka dengan kacang panjang mentah yang diiris kecil kecil. Atau kangkung yang direbus sebentar.
Ah, nikmatnya makan se cobek berdua si kecil hanya duduk diam mengamati kedua orang tuanya kepedasan. Ah, makan enak belum tentu harus mahal.
Comments
Post a Comment
Tolong biasakan komentar yang baik setelah membaca, saya akan balas jika pertanyaan sesuai topik. Dan tolong jangan meninggalkan link aktif atau spam. Terima kasih