Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

KEBUN BINATANG SURABAYA TERNYATA SUDAH BERUSIA 100 TAHUN

Seabad Kebun Binatang Surabaya


Tak dinyana rencana liburan saya bersama ke KBS tadi siang bertepatan dengan HUT kebun binatang tersebut yang ke 100.  Di usianya yang seabad kebun binatang Surabaya sempat menjadi terbesar di Asia Tenggara.

Namun entah apa yang terjadi banyak polemik dan kontroversi di dalamnya sehingga binatang binatang yang menjadi penghuninya menjadi korban. Banyak sudah protes dari para pencinta satwa terhadap pengelola yang dianggap tidak mempertahankan kelangsungan hidup satwa satwa didalamnya. 



Loket pembelian tiket KBS dan gelang tangan bagi pengunjung

Saya sebagai orang awam tidak tahu banyak tentang manajemen pengelolaan suatu taman satwa. Namun dengan menghitung bahwa harga tiket masuk Kebun Binatang Surabaya sebesar 15 ribu rupiah per orang berlaku bagi dewasa dan anak anak sedang bagi balita dibawah 2 tahun adalah GRATIS. 

Maka dapat saya buat perhitungan seandainya setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu pengunjung sebanyak seribu orang maka pendapatan per bulan adalah 20*15juta = 300 juta, ditambah pengunjung akhir pekan saya anggap 5 ribu orang berarti 8*5000*1500= 600 juta. Berarti perkiraan total pendapatan KBS per bulan sekitar 1 miliar. Saya tidak tahu apakah juga mendapat subsidi dari pemkot Surabaya.  Namun saya pikir pendapatan tersebut memang tidaklah terlalu besar untuk menutup biaya operasional.


Beberapa hal yang menjadi keprihatinan saya adalah banyaknya para pedagang di beberapa lokasi tertentu, mungkin ini menjadi pemasukan tersendiri bagi pengelola. Saya melihat seekor gajah kecil yang dirantai kedua kakinya depan belakang sehingga nyaris tidak dapat bergerak, entah apa tujuannya saya tidak tahu.

Saya sebagai orang awam tentu merasa kasihan. Mungkin si gajah nakal sehingga pantas dipasung kakinya seperti itu. Yang kedua saya melihat seekor komodo sedang sakit, tubuhnya terlihat membiru. Dia dilokalisir dan dipisahkan dari kelompoknya. Mudah mudahan tidak saya dengar kabar kematiannya di media massa minggu depan. 

Saya sebagai orang awam hanya memiliki sedikit saran,  pengelola haruslah kreatif untuk menarik sebanyak banyaknya penguni dengan membuat aneka event atau acara yang berkaitan dengan satwa tentunya agar pengunjung tertarik dan bisa lebih dekat lagi dengan koleksi hewan yang ada. Yang kedua tentunya memperhatikan lagi sarana dan prasarana kehidupan satwa.  Dan ketiga tentu saja lebih memperhatikan kehidupan satwa penghuninya. 

Terakhir dari saya,  binatang adalah juga makhluk Tuhan maka sayangilah mereka maka manusia dan Tuhan akan menyayangi kita. Dan saya juga ingin anak cucu saya nanti kelak masih bisa berucap jika saya tanya.  Mau liburan kemana Adek? Ke BONBIN Ayah atau Kek :-)

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda