Skip to main content

Artikel Unggulan

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Pendapatan Driver Taxi Online Per Hari??? Cekidot Pren

Sumber: lensaremaja.com

Taxi online atau berbasis aplikasi yang sekarang merebak di Indonesia memang menimbulkan banyak pro dan kontra. Bagi para pelanggan atau calon penumpang tentu saja diuntungkan dengan adanya layanan transportasi tersebut karena murah dan memiliki kejelasan masalah tarif,  tanpa ada tawar menawar harga seperti taxi konvensional.

Karena itu banyak orang yang memilih menjadi pengemudi atau driver taxi online seperti UBER,  Go Car atau Grab Car. Barusan saja saya naik Grabcar di kota Semarang dari depan RSI Sultan Agung dekat terminal Terboyo ke jalan Pemuda, dengan jarak tempuh sekitar 6 km dan tarif yang dikenakan sebesar 28 ribu rupiah.

Perbincangan saya dengan driver Grab CAR yang kelihatannya bukan orang "biasa" mobil yang dipakainya Honda BRV dan masih baru pula. Beliau mengatakan bahwa ini hanya sekedar kerja sambilan saja,  saya pun mahfum karena dari gestur dan cara bicara yang menyiratkan hal tersebut. 

Informasi yang saya dapat dari pengemudi bahwa Grabcar membebankan tarif berdasar rush hour atau jam sibuk serta banyaknya pesanan jadi bisa saja tarifnya berbeda untuk saat tertentu padahal dengan jarak yang sama.
Sedikit percakapan dengan sopir taxi online bisa saya rangkum menjadi bahan tulisan Berapa Penghasilan Driver Grabcar atau Taxi Online Tahun2017. Ternyata yang dikejar oleh para driver taxi online seperti GRABCAR, GOCAR dan UBER adalah bonus harian yakni sebesar 300 ribu rupiah jika berhasil menyelesaikan 12 trip per hari (khusus untuk Grabcar).

Saya pun lantas bertanya,  "Gak berat Pak jumlah trip tersebut. Nggak mas jawabnya,  lha kalo pas kita dapatnya jarak dekat khan udah satu point". Dia mengatakan "lebih enak mengejar jumlah point daripada jumlah tarif".  Untuk jarak dekat dia hanya bisa memperoleh hasil 8-12 ribu rupiah per trip. 

Berikut kesimpulan penghasilan Grabcar per hari jika dia mendapat 12 trip dengan asumsi order yang didapat berjarak dekat atau pendek:
12 trip x 10 ribu rupiah = 120 ribu rupiah dipotong 10% komisi GRAB menjadi 108 ribu rupiah
Bonus penghasilan jika mampu menyelesaikan 12 trip sebesar 300 ribu rupiah.
Total penghasilan GRABCAR kotor per hari adalah 408 ribu rupiah.
Sedangkan penghasilan bersih per hari Grabcar adalah:
Pengeluaran berupa bensin atau BBM dan lain-lain sebesar 150 ribu rupiah
Maka penghasilan atau pendapatan bersih per hari Grabcar adalah: 408-150= 258 ribu rupiah.

Wow menggiurkan sekali penghasilan driver taxi online Grabcar, jika sebulan penuh driver narik dan selalu mendapat 12 trip maka total pendapatan bersih per bulannya adalah 30x258 ribu rupiah = 7.74 juta rupiah

Sekali lagi perhitungan pendapatan taxi online GRAB CAR diatas dengan catatan *jika driver tersebut sebulan penuh bekerja dan selalu mendapatkan 12 trip per harinya. Belum lagi adanya tarif promo atau kebijakan lainnya dari pihak GRAB mungkin saja membuat perhitungan saya diatas menjadi tidak valid harap dimaklumi.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda anda yang akan memutuskan untuk mencoba menjadi driver ojek online.

Comments

Popular posts from this blog

Penumpang Julit...... Bawa Kabur Selimut Bus EKA

Selimut fasilitas bus EKA Menyambung artikel sebelumnya yakni trip report naik bus EKA dari Solo ke Purbalingga di akhir perjalanan ketika bus sudah memasuki wilayah kabupaten Purbalingga kondektur mulai membersihkan kursi dan merapikan kembali selimut selimut yang disediakan khusus bagi penumpang.  Setahu saya hanya armada bus EKA tertentu saja yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan selimut. Selimut yang disediakan menurut saya cukup bagus dan menarik. Dengan warna menarik dan bahan lembut dan hangat tentu memancing "gairah nakal" tersendiri bagi oknum penumpang.  Ketika kondektur telah sampai di kursi bagian depan dia pun berkata kepada sang sopir. Pak selimute ilang siji maneh! Pak selimutnya hilang lagi satu. Kemudian saat kondektur kembali ke kursinya mulai terdengar percakapan mereka berdua mengenai hilangnya selimut tersebut. Sang kondektur sambar atau mengeluh ini adalah selimut kedua yang hilang dalam kurun satu bulan terakhir. Harga satu selimut itu lu

NAIK ANGKOT APA YA??? DARI STASIUN GUBENG KE TERMINAL BUNGURASIH

Stasiun Surabaya Gubeng Baru Bagi anda yang pertama kali datang ke kota Surabaya dengan menggunakan kereta api, anda harap perhatikan hal ini. Ada dua stasiun besar di Surabaya yakni, Stasiun Gubeng melayani jalur lintas Selatan dan Stasiun Pasar Turi yang melayani jalur lintas Utara.  JALUR LINTAS SELATAN kereta yang mengarah ke Banyuwangi, Malang, Kediri, dan Jakarta (lewat Madiun, Solo dan Jogjakarta), sedangkan  JALUR LINTAS UTARA  (kereta yang mengarah ke Lamongan, Babat, Bojonegoro, dan Jakarta (lewat Semarang).  Sejak tahun 2013 semua kereta api Ekonomi, Bisnis dan Ekskutif berjalan langsung di Stasiun Wonokromo alias tidak berhenti di Wonokromo lagi, jadi sekarang semua kereta api terakhir berhenti di Surabaya Gubeng. Ini jelas agak merepotkan apalagi bagi anda yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah Sidoarjo atau ke terminal Bungurasih . Stasiun Surabaya Gubeng Lama Namun perlu anda tahu sebelumnya kenapa ada Stasiun Gubeng Baru dan Stasiun Guben

SMOKING ROOM di bandara Juanda

Smooking room di terminal 1 bandara Juanda  Area merokok di bandara Juanda Surabaya -  Tak mudah sekarang bagi para perokok mencari tempat yang nyaman untuk merokok, apalagi di bandara udara. Kenyataannya memang demikian, sebagai seorang perokok saya juga “Tahu Diri” untuk merokok di tempat yang telah disediakan. Nasib perokok, tambah terjepit karena ruang bebas merokok yang disediakan sangat sempit dan terbatas, padahal jumlah perokok yang berada di ruangan tersebut melebihi kapasitasnya. Kalo sudah demikian saya mesti mengalah daripada bisa “mati berdiri” terpanggang asap rokok hehehehe. Di postingan saya sebelumnya SMOKING ROOM di bandara Soekarno Hatta terminal 1 A, ternyata pihak bandara lebih bijak dengan menyediakan taman di tengah tengah gate sebagai area merokok. Ini tentunya lebih “manusiawi” karena para perokok termasuk saya bisa menikmati “hobby” tersebut dengan nyaman dan tidak tersiksa. Smoking pot di bandara Juanda Lain halnya dengan di bandara Juanda